Salin Artikel

Cerita Ibu Antar Anak Vaksin, Harus Dibujuk 2 Hari karena Takut Jarum

Peran orangtua untuk mengajak anak vaksin dirasakan langsung oleh Go Dina Devona (41), warga Wonokromo Surabaya.

Dina bercerita, dia harus membujuk putrinya sejak dua hari lalu untuk vaksin karena anaknya takut dengan jarum suntik.

"Ini anak kedua saya sekarang kelas 6 di Xin Zhong, namanya Briyanna Kate Lynne Simbolon. Kalau anak saya tadi memang takut jarum suntik ya. Selama perjalanan tadi di dalam mobil sudah cengkeram tangan saya, dia tegang," kata Dina pasca menerima kartu vaksin anaknya. Sabtu (18/12/2021).

Dina mengaku, segala upaya dilakukannya agar si kecil bisa tenang, nyaman, serta mau divaksin. Salah satunya dengan menyampaikan manfaat vaksin dan memberi tahu agar cepat bisa bersekolah normal seperti sebelum pandemi melanda.

"Sekarang anak saya kelas 6, sudah dua tahun ya nggak bisa ketemu langsung sama gurunya dan teman-temannya. Karena itu juga dia mau," cerita dia.

Dina sangat menginginkan anaknya bisa belajar tatap muka. Tapi selama ini harus tertunda karena situasi pandemi yang belum juga berakhir.

Setibanya di lokasi vaksinasi dan melihat konsep penyelenggaran vaksin di sekolah bernuansa natal, Dina mengatakan anaknya mulai rileks dan tidak terlalu tegang.

Selain nyaman karena teratur, Dina juga meyakinkan putrinya bahwa vaksinasi ini seperti perayaan natal.

"Tuh kan semuanya pakai kostum natal, ini bukan mau vaksin tapi mau natalan. Saya senang sekali dengan konsep begini, padahal sebelum vaksin itu kita diundang untuk sosialisasi ditanyakan tentang kendala siswa. Tapi tidak disampaikan konsep ini," ungkap Dina.

"Kami tadi datang teratur ya, langsung didampingi dan diarahkan jadi tidak bingung kita. Saya bilang sama anak saya 'Udah jangan takut ini gak sakit, justru buat kesehatan adek juga," sambungnya.

Berbeda dengan cerita yang dialami oleh ibu Novi Susiana (40) warga Kendangsari. Dia juga mendampingi anak pertamanya.

Gabriel Carmichael Halim putra semata wayang Novi ini mengaku tidak tegang setelah dia bisa melihat jarum suntik. Kebiasaan anaknya itu dimiliki sejak dini.

Ketika Gabriel sakit dan berobat, maka harus melihat jarum suntik dengan seksama agar hilang rasa takut dan tegangnya.

"Tadi dibantu sama petugas dan misnya ya, disuruh jangan lihat jarum. Dia gak bisa karena beda anak saya ini, itu masih sesenggukan,"kata dia.

"Saat jarum suntik sudah siap, Gabriel dibujuk sama Santa Claus, tapi dia gak sampek keluar air mata, karena saya bilang malu sama yang lainnya gak ada yang nangis itu," ucap dia.

Sementara itu Inge Liana Kepala Non Akademik Xin Zhong, berterimakasih kepada seluruh orangtua muridnya yang telah mendampingi.

Selama proses vaksinasi berjalan belum ada temuan gejala pada siswanya.

"Semoga kita tahun depan bisa belajar tatap muka ya, semua guru disini juga rindu, tetap jaga kesehatan." Pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2021/12/18/151312878/cerita-ibu-antar-anak-vaksin-harus-dibujuk-2-hari-karena-takut-jarum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke