Babinsa Kelurahan Rembang Serka Bambang Drianto mengatakan, insiden itu terjadi saat Dicky hendak pulang usai bermain air saat hujan bersama 10 temannya.
Tiba-tiba, pagar tembok di dekat selokan roboh. Sebanyak 10 temannya yang bermain di selokan sisi gang selamat dari insiden itu.
"Posisi korban sedang menempel ke tembok, sementara teman-temannya agak berjarak. Korban mungkin juga berlari namun tidak lolos," kata Bambang kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Sabtu.
Bambang menambahkan, insiden itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Pantauan Kompas.com di lokasi, pagar itu membatasi antara jalan di pinggir selokan dan kolam milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar.
Pagar tembok berdiri sekitar 30 centimeter dari beberapa kolam. Panjang pagar yang roboh sekitar 15 meter.
Ketika tembok itu runtuh, teman-teman Dicky lainnya melompat ke area persawahan di sisi gang. Mereka selamat dari insiden itu.
Terluka di bagian kepala
Saat dievakuasi, tubuh Dicky ditemukan dalam posisi tengkurap tertimpa tembok. Dicky mengalami luka parah di bagian kepala.
Sementara itu, Camat Sananwetan Heru Eko Pramono mengatakan, pagar tersebut milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Tembok itu diduga roboh karena hujan deras. Selain itu, usia tembok diperkirakan sudah tua.
"Apalagi di bagian dalam tembok ada kolam. Mungkin keberadaan air kolam juga berpengaruh," ujar Heru.
Jenazah Dicky saat ini berada di RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar.
(KOMPAS.com/Asip Agus Hasani)
https://surabaya.kompas.com/read/2021/06/20/081924878/detik-detik-bocah-11-tahun-di-blitar-tewas-tertimpa-pagar-tembok-saat