Salin Artikel

4 Jam Setelah Didemo Mahasiswa karena Langgar Prokes, Wali Kota Blitar Akhirnya Minta Maaf

Sekitar empat jam setelah belasan mahasiswa yang berdemonstrasi di depan Kantor DPRD Blitar membubarkan diri, Santoso menyampaikan permintaan maaf di Balai Kota, Jalan Merdeka, Jumat (12/3/2021).

Belasan mahasiswa yang berdemonstrasi itu memprotes tingkah Santoso yang bernyanyi dan berjoget tanpa memakai masker dengan beberapa orang di satu panggung.

"Jadi, secara prinsip, saya memohon maaf atas kekhilafan saya," ujar Santoso, yang juga menjadi Ketua Satgas Covid-19 Kota Blitar itu.

Santoso menjelaskan, alasan dirinya bernyanyi dan berjoget tanpa masker tersebut.

Acara itu, kata dia, merupakan syukuran pelantikan dirinya sebagai Wali Kota Blitar periode 2021-2024. Kegiatan itu diselenggarakan para relawan tim pemenangan di Gedung Kusumo Wicitro, kompleks rumah dinas wali kota, Jalan Sodanco Supriyadi.

Santoso menegaskan, acara itu digelar secara spontan.

Wali Kota Blitar menegaskan, kegiatan itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum masuk gedung, memakai masker, dan menyediakan hand sanitizer.

"Saya pakai masker, tapi karena diminta untuk menyanyi, maka enggak mungkin saya menyanyi sambil pakai masker, ya to? Jadi, saya lepas kemudian saya ingin membantu nyanyi," tutur dia.

Bentuk balas jasa

Menurut Santoso, ia sengaja bernyanyi dalam acara tersebut. Hal itu merupakan bentuk balas jasa kepada para relawan yang telah membantunya memenangi Pilkada Serentak 2020.

"Masa saya dibantu berhasil kemudian saya diminta nyanyi enggak mau. Kan enggak mungkin, ya to?" kata dia.

Santoso mengakui kesalahannya tak memakai masker saat bernyanyi.

Namun, Wali Kota Blitar itu menegaskan, dirinya kembali memakai masker saat turun dari panggung.

Santoso menyebutkan, aksi melepas masker itu terjadi karena khilaf dan terbawa suasana.

"Tapi, saya juga sadar, terima kasih sudah diingatkan. Itu bagian dari kekhilafan saya, kekhilafan saya terlena dalam suasana pada saat itu, sehingga itu adalah dipandang sebagai sebuah pelanggaran," ujar dia.

Belum terima panggilan polisi

Polres Blitar Kota telah memeriksa lima saksi terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara tersebut.

Polres Blitar Kota juga tak menutup kemungkinan memeriksa Santoso yang juga Ketua Satgas Covid-19 itu.

Meski begitu, Santoso mengaku belum menerima panggilan dari Polres Blitar Kota.

"Belum ada (panggilan). Jadi, masih saya biarkan. Biarlah beliau (kepolisian) berjalan sesuai dengan SOP-nya. Saya tidak ingin campur tangan," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah video beredar di grup WhatsApp dan media sosial memperlihatkan Santoso bernyanyi dan berjoget di panggung tanpa memakai masker bersama setidaknya sepuluh orang.

Wali Kota Blitar itu menyanyikan lagu dangdut berjudul Kehilangan dengan iringan musik elekton. Hampir semua orang di panggung tak memakai masker.

Di tengah lantunan musik, Santoso terlihat memberikan sejumlah uang kepada beberapa penyanyi perempuan.

(KOMPAS.com - Penulis: Asip Agus Hasani | Editor: Robertus Belarminus)

https://surabaya.kompas.com/read/2021/03/13/061500778/4-jam-setelah-didemo-mahasiswa-karena-langgar-prokes-wali-kota-blitar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke