Salin Artikel

Perjuangan Lulut Mendapatkan Vaksin untuk Perlindungan Diri Saat Menghadapi Siswa

MALANG, KOMPAS.com - Lulut Edi Santoso, seorang guru seni di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Kota Malang ikut dalam vaksinasi di Rumah Sakit Persada Kota Malang, Jumat (5/3/2021).

Sebagai guru SMA, Lulut mestinya menunggu informasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Namun, Lulut berinisiatif sendiri untuk ikut dalam vaksinasi untuk guru TK hingga SMP sederajat yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota Malang.

Kebetulan, untuk tingkat SMA sederajat dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Karena mendapatkan informasi ada jatah vaksin untuk guru, pihaknya lantas berangkat mengikuti vaksinasi itu meski belum ada instruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

"Kawan-kawan secara umum, SD sampai SMP kan sudah (diumumkan untuk vaksin) oleh Pemkot. Lalu yang provinsi, tidak tahu kenapa, masih proses atau lainnya atau masih pendataan," kata Lulut, usai disuntik vaksin.

"Beberapa kawan tampaknya menunggu edaran resmi (Dinas Pendidikan Pemprov Jatim). Karena kondisi seperti itu saya coba saja nekat daftar, karena saya juga guru," kata dia.

Lulut mengatakan, ia ingin segera disuntik vaksin supaya punya pertahanan diri dari penularan Covid-19.

Menurutnya, sebagai seorang guru, ia merasa harus memiliki imunitas yang kuat supaya tidak terjangkit.

Sebab, meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, dirinya kadang harus bertemu langsung dengan siswa karena alasan tertentu. Seperti pengurusan administrasi siswa.

Apalagi, dirinya juga merupakan wali kelas XII. Banyak siswa yang mengurus administrasi dan butuh bertemu langsung dengannya.

"Beban saya kan berhadapan dengan siswa yang banyak, maka saya harus punya pertahanan diri yang baik. Di antaranya harus segera divaksin walaupun sebagai upaya lain saya juga aktif minum jamu herbal untuk pertahanan diri," kata dia.

Di sisi lain, pihaknya ingin mendukung program pemerintah soal vaksinasi. Sehingga, dengan berinisiatif sendiri, proses vaksinasi bisa cepat selesai.


Dengan begitu, penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah bisa segera teratasi.

"Supaya terlindungi dan menjalankan amanah pemerintah, segera pulih dari keadaan. Di sisi lain saya juga berhadapan dengan siswa. Apalagi saat sudah luring. Guru yang berhadapan dengan siswa harus punya pertahanan diri," kata dia.

Tidak ada hambatan yang dialami Lulut saat ikut vaksinasi. Sebab sebelum datang ke Rumah Sakit Persada, dirinya terlebih dahulu berkoordinasi untuk mendapatkan dosis vaksin.

"Alhamdulillah lancar karena sebelumnya sudah komunikasi," ujar dia.

Untuk mendapatkan kuota vaksin, Lulut datang ke Rumah Sakit Persada Kota Malang pukul 08.00 WIB dan mendapat nomor antrian 33.

Pada kesempatan itu, ada empat orang yang ikut vaksinasi dari SMAN 3 Kota Malang.

"Dari SMAN 3 tadi ada empat orang dengan saya. Itu semuanya inisitaif pribadi dan bareng ke sana meski berangkatnya masing-masing," ujar dia.

Diketahui, guru di Kota Malang mendapat jatah vaksin untuk vaksinasi tahap kedua.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Malang, akan ada 9.873 guru dan tenaga pendidik tingkat TK sampai SMP di Kota Malang yang akan menjalani vaksinasi tahap kedua.

https://surabaya.kompas.com/read/2021/03/05/193639878/perjuangan-lulut-mendapatkan-vaksin-untuk-perlindungan-diri-saat-menghadapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke