BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus pengeboman yang dilakukan siswa di SMAN 72 Jakarta menjadi peringatan bagi seluruh pihak untuk meningkatkan pencegahan terhadap perundungan di sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melaksanakan upaya pencegahan langsung di sekolah-sekolah di wilayahnya.
Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, mengungkapkan bahwa upaya pencegahan perundungan saat ini dilakukan melalui road show ke setiap sekolah di 18 kecamatan yang ada di Bangkalan.
Baca juga: Kisah Pilu Siswa SMPN Tangsel: Jadi Korban Bully hingga Alami Gangguan Penglihatan
"Dari Dinas Pendidikan sejak beberapa waktu lalu sudah melakukan sosialisasi anti-bullying itu ke seluruh wilayah di Bangkalan, terakhir akan dilaksanakan besok," ujarnya pada Rabu (12/11/2025).
Lukman menambahkan bahwa antisipasi bullying tidak hanya ditujukan kepada siswa, tetapi juga melibatkan guru, kepala sekolah, serta elemen lain yang ada di lingkungan sekolah.
"Tentu seluruh elemen kami libatkan agar tidak ada lagi bullying di sekolah. Sekalipun ada, siswa harus berani melapor agar aksi itu tidak berkelanjutan," jelasnya.
Upaya pencegahan ini bukan hanya dilakukan setelah kejadian di SMAN 72 Jakarta, tetapi telah menjadi bagian dari program dinas pendidikan setempat.
Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Korban Bully, Kemendikdasmen Diminta Evaluasi
"Sebelum itu (kasus SMAN 72 Jakarta), kami memang sudah melakukan sosialisasi. Namun, adanya kejadian tersebut membuat kami memperdalam materi agar bisa semakin dipahami siswa," ungkapnya.
Lukman berharap agar tidak ada lagi kasus serupa, terutama di Bangkalan.
"Antisipasi ini penting dilakukan agar tidak ada kasus bullying di Bangkalan, terutama di sekolah, apalagi saat penerimaan siswa baru," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang