PASURUAN, KOMPAS.com - Ayesah Aulia Putri, balita yang menjadi korban kecelakaan Kereta Api (KA) Dhoho, akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Bangil pada Rabu (29/10/2025).
Sementara itu, satu korban lainnya masih menjalani perawatan intensif oleh petugas medis.
Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi ketika pengendara motor melintasi pelintasan tanpa palang pintu di KM 4+000 antara Stasiun Bangil dan Stasiun Wonokerto, Rembang, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025).
Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang tewas.
Baca juga: Seorang Ibu Tewas, Nenek dan Cucu Kritis Usai Tertabrak KA Dhoho di Pasuruan
"Betul, bayi yang sempat mendapat perawatan medis akhirnya meninggal dunia, menyusul ibunya yang meninggal di lokasi kejadian," ujar Joko.
Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa pengendara motor Isrofie Yusuf (35), warga Perum Agung, Desa Rembang, Kecamatan Rembang, berboncengan dengan Sri Handayani (59) yang menggendong Ayesah Aulia Putri (1), tidak memperhatikan relawan yang ada di pelintasan.
Akibatnya, tabrakan dengan KA Dhoho yang melintas dari arah selatan pun tidak dapat dihindari.
"Korban langsung menerobos pelintasan dan tidak memperhatikan relawan di lokasi kejadian yang sudah memberikan aba-aba. Pengendara motor akhirnya tertabrak," kata Joko.
Dari insiden tersebut, Isrofie tewas di lokasi kejadian.
Sementara itu, Sri Handayani dan Ayesah Aulia mengalami luka parah dan kritis.
Baca juga: Tertabrak Ambulans dari Belakang, Pemotor Tewas di Jalan Jogja–Wates Kulon Progo
"Satu korban, Sri Handayani, masih terselamatkan nyawanya namun masih mendapatkan perawatan medis," tambahnya.
Humas Daops 8 Surabaya menyatakan bahwa setelah kecelakaan terjadi, KA Dhoho jurusan Malang-Surabaya sempat berhenti luar biasa (BLB) di lokasi untuk pemeriksaan sarana oleh Awak Sarana Perkeretaapian (ASP).
Namun, insiden tersebut tidak mengganggu jadwal kereta di jalur tersebut.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan aman, KA Dhoho berangkat kembali dari lokasi untuk melanjutkan perjalanan sampai Surabaya," ujar Humas Daops 8 Surabaya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang