LUMAJANG, KOMPAS.com - Banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali menerjang Sungai Regoyo di Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (10/9/2025) siang.
Banjir lahar ini terjadi setelah puncak Gunung Semeru diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.
Banjir lahar menyebabkan aktivitas warga di Dusun Sumber Langsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, kembali terganggu.
Baca juga: Gunung Semeru 4 Kali Erupsi Beruntun pada Senin Pagi, Letusan Asap 800 Meter
Mereka harus bersusah payah melintasi jembatan limpas yang dilanda banjir lahar Gunung Semeru.
Adapun, jembatan limpas yang membentang di Sungai Regoyo menjadi satu-satunya akses bagi warga untuk keluar-masuk kampung mereka.
Baca juga: Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter
Sriyani, salah satu warga Sumber Langsep, nekat menyeberangi derasnya aliran banjir yang menerjang Sungai Regoyo untuk bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Ia tak punya pilihan lain selain nekat meskipun terancam bakal terseret derasnya banjir lahar.
Tampak, dengan susah payah dan bergandengan tangan dengan kerabatnya sambil dibantu warga, Sriyani sambil menenteng tas belanjaannya menyebrangi banjir.
"Nekat, mau ke pasar biar bisa belanja, kebutuhan rumah sudah tinggal sedikit," kata Sriyani.
Menurut Sriyani, jalur tersebut sempat kembali normal setelah pemerintah melakukan normalisasi aliran sungai.
Namun, curah hujan yang tinggi menyebabkan volume air sungai naik dan kembali menerjang jembatan penghubung dua dusun itu.
Bahkan, beberapa warga nyaris terjatuh karena medan yang sangat sulit saat berusaha menyeberang.
Kondisi ini membuat warga terpaksa mengambil risiko demi bisa sampai ke rumah.
"Kalau bapak-bapak masih bisa tapi pelan-pelan, yang kasihan ibu-ibu kalau sendirian sulit," kata Sutikno, warga Sumberlangsep.
Untuk mengatasi situasi ini, dua alat berat kembali dikerahkan untuk mengembalikan aliran sungai ke tengah, sehingga akses warga tidak lagi terganggu.
Petugas berharap upaya ini dapat segera memulihkan kondisi dan memastikan keselamatan warga.
"Melakukan normalisasi agar air lewat di bawah pelintas jembatan limpas, saat ini ada dua alat berat yang kami turunkan," kata Nur Afandi petugas BBWS Brantas di Sungai Regoyo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang