Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisir Area Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya dari Udara, Polda Jatim Temukan Sekoci Kosong

Kompas.com, 3 Juli 2025, 23:02 WIB
Fitri Anggiawati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025), terus dilakukan dengan berbagai upaya dari berbagai sisi, baik laut, darat, maupun udara.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi yang meninjau langsung proses pencarian tersebut di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi mengatakan bahwa pihaknya mendorong kolaborasi dari berbagai sisi untuk memaksimalkan pencarian penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

"Tadi Bapak Kapolda Jatim melakukan pantauan udara. Beliau melihat semua sisi perairan yang kemudian digunakan sebagai bahan koordinasi dengan tim SAR," kata Dudy, Kamis (3/7/2025).

Baca juga: Pelukan Terakhir Febriani pada Sang Istri yang Terlepas Bersamaan dengan Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Dudy mengatakan bahwa semua pihak melakukan upaya pencarian dengan armada yang dimiliki, termasuk dari Basarnas dan Polda yang menyiapkan alat-alat tambahan berupa drone hingga helikopter, begitu juga dengan TNI AL yang menyiapkan armada kapal besarnya.

"Ini upaya kita secara maksimal memberikan pertolongan untuk para penumpang yang kita harapkan masih bisa kita selamatkan," katanya. 

Direktur Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jatim, Kombes Arman Asmara mengungkapkan temuan pihaknya setelah melakukan pemantauan udara dalam rangka giat SAR yang dilaksanakan Ditpolairud Polda Jatim bersama dengan Korpolairud Baharkam Polri.

"Jam 13.15 WIB, bekerja sama dengan Polresta Banyuwangi, kami melaksanakan SAR udara di daerah Cekik dan Pupuan. Kami menemukan sekoci (kosong)," kata Arman di Pelabuhan Ketapang.

Sekoci tersebut diduga berasal dari KMP Tunu Pratama Jaya.

Selain itu, saat penyisiran, pihaknya menemukan diduga penumpang kapal yang kemudian selanjutnya dilakukan penyisiran oleh Polda Bali.

Baca juga: 53 Personel Basarnas Dikerahkan Cari Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Pantauan udara yang dilakukan mulai dari pagi hingga jam 15.00 WIB di Selat Bali bagian selatan, yang dilanjutkan dari pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB di Selat Bali bagian utara sempat terkendala kecepatan angin.

"Kendala angin, pagi hingga siang, kecepatan angin berkisar 9 knot. Siang sampai sore, kecepatan angin mencapai 13 knot. Selain itu, gelombang laut diperkirakan mencapai 1,5 meter hingga 2,5 meter, namun visibilitas masih cukup baik," katanya. 

Arman mengatakan bahwa pencarian akan kembali dilakukan esok hari dengan melibatkan personel SAR laut yang mana pihaknya juga akan melakukan perluasan areal pencarian, bekerja sama dengan Basarnas, TNI AL, maupun komponen stakeholder yang ada di perairan.

Selain itu, koordinasi dengan stakeholder terkait di Jembrana serta kolaborasi dengan Tim SAR Polda Bali juga akan terus ditingkatkan.

"Kita akan besok laksanakan kembali operasi SAR," tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi terakhir yang dirilis, terdapat enam orang meninggal dunia yang saat ini telah dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan diserahkan kepada keluarga.

Untuk keluarga penumpang yang mencari informasi terkait perkembangan terbaru, dapat menghubungi dua nomor telepon yang menjadi pusat layanan informasi, yaitu di nomor 081234429667 dan 082360703299.

Selain itu, bisa langsung ke Pelabuhan Ketapang, di pusat informasi di monitoring room serta ruang tunggu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau