LUMAJANG, KOMPAS.com - Festival Segoro Topeng Kaliwungu kembali hadir di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (29/6/2025).
Festival tahunan yang sudah masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata ini mencuri perhatian.
Tak hanya masyarakat lokal Lumajang yang antusias, tetapi juga wisatawan mancanegara.
Turis dari berbagai negara seperti Spanyol, Perancis, Jepang, hingga Belgia turut terpukau.
Baca juga: Wamenpar Ni Luh: Festival Segoro Topeng Kaliwungu Lumajang Bagian dari Kharisma Event Nusantara
Salah satunya, Anouk, wisatawan asal Perancis, mengatakan kekagumannya terhadap ratusan penari cilik yang sangat bersemangat dan tampil memukau.
“Saya melihat pertunjukan yang luar biasa. Budaya ini penuh warna dan para penari tampil sangat menghargai tradisi. Saya senang bisa menyaksikannya langsung,” kata Anouk di Pantai Watu Pecak Lumajang, Minggu.
Baca juga: Melihat 500 Siswa Menari Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak Lumajang
Sementara, Julia, wisatawan asal Spanyol mengaku baru melihat perpaduan kultur dan alam seindah ini di Lumajang.
Menurutnya, warga Lumajang sangat ramah dan memiliki tradisi yang sangat indah dan patut untuk dilestarikan.
"Saya sangat senang, warganya ramah, perpaduan kultur dan alam yang belum pernah saya lihat sebelumnya," ungkap Julia.
Sebagai informasi, Festival Segoro Topeng Kaliwungu di Pantai Watu Pecak sudah memasuki tahun ketiga pagelaran.
Tahun ini, jumlah penari Topeng Kaliwungu berjumlah 500 orang, terdiri dari siswa-siswi Sekolah Menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Lumajang.
Dilengkapi dengan empat ekor kuda hias yang lebih dikenal dengan sebutan jaran kencak.
Gerakan tari topeng yang diangkat, menceritakan kebangkitan tari topeng kaliwungu yang bukan hanya sekedar ukiran kayu. Namun, menyimpan denyut nadi kehidupan yang memancarkan daya tarik dan aura.
Dari yang mulai terpinggirkan oleh arus zaman, sampai Topeng Kaliwungu kembali menunjukkan kekuatannya untuk bangkit dan menari kembali di tengah masyarakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang