Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Angkat Bicara dan Ungkap Penyebab Keluhan Pertalite Tercampur Air di SPBU Nganjuk

Kompas.com, 3 Juni 2025, 03:20 WIB
Usman Hadi ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Pertamina Patra Niaga memberikan klarifikasi terkait keluhan sejumlah warga di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengenai dugaan kontaminasi air dalam bahan bakar pertalite di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) setempat.

Informasi mengenai dugaan pencampuran air dalam BBM jenis pertalite di SPBU 5464416, yang terletak di Desa Pacekulon, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, mulai menyebar di masyarakat pada Jumat (30/5/2025).

Dugaan kontaminasi ini dilaporkan telah menyebabkan kerusakan pada beberapa kendaraan milik konsumen.

Menanggapi keluhan tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa kejadian ini pertama kali dilaporkan pada Minggu (18/5/2025) dan ditindaklanjuti pada hari yang sama.

Baca juga: Wakil Bupati Nganjuk Sidak SPBU Pace, Tindaklanjuti Keluhan Pertalite Tercampur Air

Ahad menjelaskan bahwa insiden ini disebabkan oleh kerusakan pada pipa tangki pendam BBM jenis pertalite di SPBU tersebut, yang diperparah oleh hujan, sehingga menyebabkan BBM tercampur air.

"Di hari yang sama, terdapat laporan beberapa konsumen yang sempat melakukan pengisian. Konsumen mendatangi SPBU bersama (polisi) dan telah dilaksanakan proses mediasi,” kata Ahad dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/6/2025).

“Pada saat yang sama, SPBU melaksanakan proses cleaning tangki yang disaksikan oleh Polsek, dan kendala sudah terselesaikan pada hari itu juga," tambahnya.

SPBU 5464416 menerima kunjungan dari Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, yang melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas BBM.

Kegiatan ini mencakup uji tera, pengukuran suhu, density, serta uji menggunakan "dipstick" dengan pasta air untuk mendeteksi kontaminasi air.

Hasil pengecekan menunjukkan bahwa BBM masih berada dalam rentang toleransi spesifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Dalam proses penyaluran BBM, Pertamina akan terus berupaya menjaga aspek quantity and quality (QQ) produk."

Baca juga: Antrean Panjang Pengisian BBM Pertalite di NTT Dipicu Praktik Pengepul

"Jika terdapat kendala teknis yang kemudian muncul, Pertamina akan berupaya melaksanakan penyelesaian segera demi memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat," ujar Ahad.

Sebelumnya, Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, juga turun tangan menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait dugaan pertalite tercampur air di SPBU Desa Pacekulon.

Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pada Senin, Mas Handy, sapaan akrab Trihandy, memastikan bahwa masalah tersebut telah teratasi dan enam kendaraan yang terdampak telah menerima ganti rugi dari pihak SPBU.

Menurut Mas Handy, insiden pertalite tercampur air di SPBU Desa Pacekulon disebabkan oleh kerusakan pada delivery valve pump (DVP), yang mengakibatkan air masuk ke dalam tangki pendam saat hujan, sehingga menyebabkan pencampuran dengan BBM.

DVP merupakan katup penyalur pompa di SPBU yang berfungsi mengontrol aliran bahan bakar saat pengisian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau