BANGKALAN, KOMPAS.com - Banyaknya kendaraan curian dari Surabaya yang dijual ke Madura membuat Kepolisian Resort (Polres) Bangkalan melakukan razia.
Hasilnya, polisi berhasil menyita puluhan kendaraan tanpa surat dari empat lokasi yang berbeda di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, sejak Selasa (22/4/2025) lalu.
Kasi Humas Polres Bangkalan, Iptu Risna Wijayati mengatakan, polisi melakukan razia sebagai tindak lanjut dari ungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang dilakukan Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sanksi Berat bagi Polisi Terima Uang saat Razia di Cadas Pangeran Sumedang
Dari ungkap kasus itu, polisi menemukan fakta bahwa kendaraan hasil curian mayoritas dijual oleh pelaku ke Madura. Polisi lalu melakukan penyisiran di sejumlah titik di Bangkalan.
"Kami sudah melakukan razia di Kecamatan Kokop, Sepulu, Blega, dan Kwanyar," ungkap dia kepada Kompas.com, Sabtu (26/4/2025).
Risna mengaku bahwa dari razia itu, polisi berhasil mengamankan 37 kendaraan roda dua, dua unit truk, sebuah mobil pikap, dan satu unit R10 serta dua buah senjata tajam.
Dari hasil razia itu, nantinya pemilik harus menyertakan surat kepemilikan untuk mengambil kembali kendaraan yang sudah disita.
Tak hanya itu, polisi juga akan mencocokkan data kendaraan dengan data laporan kehilangan.
Baca juga: Polres Sumedang Tindak Oknum Polisi yang Viral Terima Uang Saat Razia
"Dari sana nanti kita bisa melihat apakah kendaraan itu hasil tindak pencurian atau dibeli dengan cara yang sah," imbuh dia.
Selain untuk menyisir kendaraan curian, razia dilakukan untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas dan juga menjaga ketertiban. Apalagi, beberapa waktu terakhir terjadi aksi pembegalan di Bangkalan.
"Ini upaya kami untuk terus meningkatkan keamanan dan keselamatan berlalu lintas," sambung dia.
Ia menegaskan bahwa razia akan terus dilakukan di beberapa wilayah hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Kami tidak bisa sebutkan akan melakukan razia ke mana lagi, supaya info ini tidak bocor ke masyarakat," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang