Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Korban TPPO Kamboja Juga Terima Teror, Pelaku Mengaku Kekasih Korban

Kompas.com, 24 April 2025, 07:28 WIB
Fitri Anggiawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Aksi teror menyasar keluarga Rizal Sampurna (30), pekerja migran asal Banyuwangi yang meninggal dunia dan diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.

Ibunda Rizal, Sulastri, mendapatkan teror telepon sejak dua hari belakangan dari dua nomor yang berbeda.

Bahkan, penelepon terus menghubungi Sulastri saat tengah malam.

Namun ternyata, aksi teror tersebut tak hanya dialami keluarga Rizal, melainkan juga teman dekat pria yang mengadu nasib ke Kamboja dan berujung dipekerjakan sebagai scammer itu.

“Beberapa teman Mas (Rizal) juga dihubungi,” kata sepupu Rizal, Saputri, Rabu (23/4/2025).

Baca juga: Keluarga Korban TPPO Kamboja Asal Banyuwangi Diteror, Pelaku Minta Data Diri dan Rekening

Dalam pesan singkat kepada beberapa teman Rizal, nomor yang menggunakan foto profil perempuan, namun sebenarnya laki-laki tersebut mengaku sebagai pacar Rizal.

Hal tersebut diketahui keluarga setelah teman Rizal menceritakan pesan tersebut kepada keluarga Rizal.

“Nomor itu klarifikasi bila Rizal ini benar-benar meninggal karena sakit,” tutur Putri.

Baca juga: Korban TPPO Kamboja Asal Banyuwangi Dipastikan Meninggal Dunia

Dari situ, keluarga kian mencium banyaknya kejanggalan yang terjadi dan mempertanyakan bagaimana si penelepon bisa mendapatkan nomor teman-teman Rizal.

Terlebih, mengapa harus mengaku sebagai kekasih Rizal dan melakukan upaya klarifikasi perihal kematian Rizal ke banyak orang.

“Ngapain juga klarifikasi ke mana-mana," ujar Putri keheranan.

Sebelumnya, nomor tak dikenal itu juga telah menghubungi ibunda Rizal sejak dua hari terakhir oleh dua nomor yang berbeda.

Meski menggunakan foto profil perempuan, namun yang berbicara di telepon adalah suara pria dan mengaku sebagai teman kerja Rizal.

Para penelepon melakukan hal yang sama, yaitu menanyakan perihal keluarga Rizal serta meminta data diri dan rekening yang akan digunakan untuk menyalurkan santunan.

“Awal itu telepon dua hari lalu ke nomor ibunya Mas Rizal, teleponnya sekitar jam setengah 12 malam,” terang Putri.

Penelepon meyakinkan bahwa Rizal meninggal karena sakit dan mereka mengaku menyaksikan langsung peristiwa meninggalnya Rizal.

Dalam pesan tertulis, nomor tak dikenal itu mengabarkan lokasi rumah sakit tempat jenazah Rizal disimpan.

“Katanya, Mas Rizal memang meninggal karena sakit dan tidak diapa-apakan oleh mereka. Dia juga memberitahu rumah sakit tempat jenazah Mas Rizal disimpan. Tapi saat ditanyai tanggal meninggalnya Mas, penelepon malah bingung. Ditanyai identitasnya, gak mau jawab,” beber Putri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau