Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Mahasiswa Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan di DPRD Jatim Ricuh

Kompas.com, 17 Februari 2025, 16:39 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kantor DPRD Jawa Timur (Jatim) di Surabaya pada Senin (17/2/2025) berlangsung ricuh.

Ratusan mahasiswa yang menolak kebijakan efisiensi di sektor pendidikan awalnya membakar keranda dan ban di depan kawat berduri sekitar pukul 15.00 WIB.

Hal tersebut memancing polisi untuk keluar memadamkannya. Namun, mahasiswa sempat mengadang agar api yang sudah membesar tidak dipadamkan.

Baca juga: Ratusan Mahasiswa Geruduk DPRD Jatim, Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan

Meskipun demikian, polisi tetap memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Kemudian, ratusan massa tersebut membakar sebuah banner yang terlebih dahulu ditancapkan ke kawat berduri. Aparat kepolisian kembali memadamkannya.

"Kami ke sini jelas, untuk menolak efisiensi pendidikan yang sekarang diajukan pemerintah," kata salah satu orator di mobil komando di depan Kantor DPRD Jatim, Senin (17/2/2025).

Baca juga: Ini Maksud Efisiensi Anggaran Dedi Mulyadi di Jabar, Bukan Dana Dikecilkan tetapi...

Selanjutnya, Ketua DPRD Jatim, Musyafak Rouf, yang sudah ditunggu mahasiswa akhirnya mendatangi lokasi.

Dia langsung naik ke atas mobil komando untuk menemui massa demonstran.

"Mohon dibaca tuntutan mahasiswa, Pak. Tapi izin telepon Pak Prabowo atau Ketua DPR RI Puan Maharani. Biar mereka mengetahui, Pak, kalau ada aksi 100 hari kinerja mereka," ujarnya.

Akan tetapi, Musyafak mengaku tidak menyimpan nomor handphone milik Prabowo maupun Puan. Lalu, dia langsung meninggalkan mobil komando dan menuju ke ruangannya.

Alhasil, mahasiswa memutuskan untuk merusak kawat berduri yang menutup akses ke Kantor DPRD Jatim.

Hal tersebut disusul dengan semprotan air dari mobil water cannon ke arah massa aksi.

"Pak, tolong berhenti. Kami tidak represif, kami hanya mau Ketua DPRD Jatim keluar ke sini. Tolong jangan semprot kami, kalau keluarkan gas air mata nanti ada korban dari mahasiswa," ucapnya.

Kemudian, ratusan mahasiswa tersebut mulai mundur menjauhi pintu masuk Kantor DPRD Jatim.

Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian dengan membawa tameng berjaga di depan mereka.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) berdemonstrasi di depan kantor DPRD Jatim untuk menolak kebijakan efisiensi di sektor pendidikan.

"Kami ke sini jelas, untuk menolak efisiensi pendidikan yang sekarang diajukan pemerintah," kata salah satu orator di mobil komando di depan Kantor DPRD Jatim, Senin (17/2/2025).

Massa aksi menyebut tidak membutuhkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebab, kebijakan tersebut berdampak besar pada pendidikan.

"Bagaimana pendidikan sebagai fondasi utama malah dilemahkan, tenaga pendidik juga seharusnya disejahterakan. Kami tak butuh makan siang gratis jika pendidikan kian miris," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau