PASURUAN, KOMPAS.com - Kabupaten Pasuruan kembali menghadapi ancaman bencana banjir yang sering melanda wilayah tersebut.
Banjir tidak hanya menggenangi perkampungan, tetapi juga berdampak pada jalur Pantura Pasuruan-Probolinggo,
Ini memaksa pengendara berhenti, menunggu air surut atau mencari jalur alternatif yang bebas banjir.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, dalam tiga pekan terakhir terdapat lima titik di jalur Pantura Pasuruan-Probolinggo yang sempat ditutup Polres Pasuruan untuk mencegah kemacetan panjang.
Baca juga: Banjir Terjang Jalan Lintas Kampar-Pekanbaru, Warga Terpaksa Menerobos
Ketinggian air di lokasi-lokasi tersebut mencapai 20 hingga 50 sentimeter.
Lima titik rawan banjir di wilayah Kabupaten Pasuruan meliputi:
Selain itu, titik rawan juga terdapat di Kota Pasuruan. Titik rawan banjir teridentifikasi di jembatan sungai Buk Wedi, Kelurahan Blandongan.
Sugeng juga menambahkan bahwa kondisi jalan Pantura dipengaruhi oleh kondisi air laut.
"Potensi banjir lebih besar ketika kondisi air laut tinggi sehingga saluran air melalui anak sungai maupun drainase perkampungan tidak cepat surut jika kondisi debit air sungai tinggi," ujarnya.
Dengan intensitas hujan deras yang masih berlangsung dan kondisi air laut yang tinggi, jalur Pantura berpotensi kembali dilanda banjir.
Baca juga: Pria yang Hilang Terseret Banjir di Dompu Belum Ditemukan
BPBD Kabupaten Pasuruan telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi potensi banjir, termasuk penanganan kedaruratan jika ada plengsengan yang ambrol. "Karena semua sungai yang melintasi jalur Pantura yang kerap dilanda banjir itu kewenangan pemeliharaan di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sedangkan BPBD masing-masing daerah bersifat kedaruratan untuk tindakan penyelamatan," tegasnya.
Sebelumnya, jalur Pantura sempat ditutup dan diarahkan ke jalur tol, seperti di Jalan Raya Beji akibat sungai Wrati meluap pada Kamis (16/01/2025) dan di Jalan Raya Kraton, tepatnya di Desa Tambakrejo, yang tergenang air sedalam 50 sentimeter pada Senin (20/01/2025) malam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang