BANYUWANGI, KOMPAS.com - Produksi ikan di Banyuwangi masih kurang, yaitu dari kebutuhan 124 ribu ton per tahun, Banyuwangi hanya mampu memenuhi sekitar 70 persen per tahun atau 88 ribu ton per tahun.
“Produksi ikan tangkap di Banyuwangi pada tahun 2024 lalu hanya sebesar 60 ribu ton. Sementara ikan budidaya produksinya 28 ribu ton per tahun.”
Demikian kata Plt Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, di Banyuwangi, Rabu (15/1/2025).
Lalu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pasokan di Banyuwangi saat ini masih disokong kiriman ikan dari beberapa wilayah tetangga seperti Probolinggo, Bali, dan Jember.
Baca juga: Dampak Gerhana Bulan Baru Terasa, Pasokan Ikan Laut Tersendat di Pasar Blitar
Tak berpangku tangan, Suryono mengatakan, pihaknya kini mengincar potensi perikanan di perairan selatan hingga Samudera Hindia.
“Potensi perikanan di perairan selatan hingga Samudera Hindia yang potensi perikanannya mencapai 212 ribu ton. Di sana potensinya masih belum terserap secara maksimal,” ujar Suryono.
Namun demikian Suryono juga menyadari, hal tersebut tidak mudah karena tantangan terbesar adalah nelayan Banyuwangi masih melaut dengan cara konvensional.
Baca juga: Gagal Panen, Pasokan Ikan Air Tawar di Pasar Tradisional Cianjur Menurun
“Mereka memakai sistem sehari berangkat dan sehari pulang dengan mengandalkan tangkapan di Selat Bali,” sebut Suryono.
Sementara, lokasi potensi ikan yang cukup besar itu berada pada radius lebih dari 12 mil perlu berbulan-bulan untuk mendapat hasil maksimal.
"Tahun ini kita bakal melakukan kolaborasi dengan nelayan supaya potensi yang ada bisa dimaksimalkan,” sebut dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang