NGANJUK, KOMPAS.com – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menyebut Presiden Prabowo bakal menghadiri Kongres ke-XVIII Muslimat NU yang akan digelar di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada 11-15 Februari 2025.
Hal itu disampaikan Khofifah di hadapan ribuan jemaah Muslimat dalam acara Pengajian Rutin Ahad Wage dan Doa Bersama Muslimat NU dan Fatayat NU Cabang Nganjuk di Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (12/1/2025).
Dalam kegiatan itu turut dicanangkan program Muslimat NU Sadar Lingkungan (Mustika Darling) dan Muslimat NU Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem (Mustika Mesem), yang diinisiasi oleh PC Muslimat NU Nganjuk.
Baca juga: Bukan Oposisi dan Koalisi di Pemerintahan Prabowo, PDI-P: Kami Penyeimbang
“Terima kasih atas kreativitas dan inovasi dari Muslimat NU Nganjuk yang luar biasa,” kata Khofifah.
“Dua program Mustika Darling dan Mustika Mesem ini akan kita luncurkan di Kongres Ke-XVIII Muslimat NU bulan depan yang insya Allah akan dihadiri langsung oleh Bapak Presiden RI Prabowo Subianto," lanjut Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu.
Khofifah menuturkan, program Mustika Darling dan Mustika Mesem telah dirintis oleh PC Muslimat NU Nganjuk sejak dua tahun lalu.
“Jadi ini sebetulnya proses yang sudah berjalan dua tahun, beragam yang mereka (PC Muslimat NU Nganjuk) lakukan. Intinya adalah bagaimana Muslimat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan ekstrem (melalui Mustika Mesem),” jelasnya.
Baca juga: PDI-P Pastikan Dukung Program Prabowo Selama untuk Kepentingan Rakyat Kecil
Program Mustika Mesem, kata Khofifah, dilakukan dengan mengemas makanan dalam rantang. Makanan itu lantas dibagikan ke warga yang masuk kategori miskin ekstrem.
“Jadi tiap orang (anggota Muslimat) akan membuat rantangan, ada nasi, ada sayur, ada lauk,” bebernya.
Sedangkan program Mustika Darling muncul seiring dengan permasalahan sampah yang kerap didapati pascadikegiatan pengajian.
“Nah kemudian Mustika Darling, problem pengajian-pengajian di banyak tempat itu kan sering kali selesai pengajian lalu sampahnya menumpuk. Jadi nanti setiap pengajian begini ada yang pakai rompi Mustika Darling, itulah yang kemudian membersihkan sampah,” sebut Khofifah.
“Menurut saya ini hal kecil, tapi akan menjadi efektif karena begitu banyaknya pengajian yang dilakukan oleh sangat banyak elemen di Jawa Timur ini,” sambung mantan Menteri Sosial itu.
Baca juga: Megawati Disebut Undang Presiden Prabowo ke Kongres PDI-P
Sebelum secara resmi meluncurkan program Mustika Darling dan Mustika Mesem, pihak PP Muslimat NU juga telah mengambil dokumentasi dari kegiatan yang telah dijalankan PC Muslimat NU Nganjuk, untuk kemudian diadaposi di Muslimat NU daerah lain.
“Maka ada kawan-kawan dari PP Muslimat yang hadir dari kemarin (di Nganjuk) untuk mendapatkan dokumentasi dan video, bagaimana sebetulnya proses penghantaran rantangan untuk Mustika Mesem dan Mustika Darling ini,” tutup Khofifah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang