Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Turis Tumpak Sewu Keluhkan Tiket Berulang Tersebar, Dispar Bersuara

Kompas.com, 18 Desember 2024, 18:40 WIB
Miftahul Huda,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan keluhan wisatawan mengenai banyaknya tarikan tiket di objek wisata Tumpak Sewu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, vmenyebar di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @infoarekjatim per Selasa (17/12/2024).

Di sana terlihat seorang pemandu wisata yang membawa wisatawan asing mengeluhkan penarikan tiket yang berulang oleh petugas.

"Saya di sini suruh bayar, di sana suruh bayar itu bagaimana? Kalau di sana bayar, di sini bayar kan saya yang rugi," ungkap pemandu wisata tersebut dalam bahasa Jawa.

Baca juga: Tiket Wisata Non-Pendakian di Gunung Rinjani Bisa Dipesan Online

Video lain yang diunggah oleh akun TikTok @fernia_nirma juga menunjukkan keluhan serupa dari seorang wisatawan.

Dalam video tersebut, seorang perempuan terlihat memegang tiga tiket berbeda, yaitu untuk Wisata Tumpak Sewu, Grojokan Sewu, dan Coban Sewu.

Ia mengeluhkan biaya yang harus dibayarnya saat berkunjung ke lokasi tersebut.

"Ini aku ke Tumpak Sewu berdua, tapi dapat bayar tiga kali. Di atas loket sana bayar, di tengah bayar, masuk ke sini bayar lagi," kata perempuan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati, mengonfirmasi bahwa video tersebut benar adanya.

Ia menjelaskan, dua dari tiga tarikan tiket yang dikeluhkan wisatawan berada di wilayah Kabupaten Lumajang, yaitu Tumpak Sewu dan Grojokan Sewu.

Baca juga: Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Sementara itu, satu tiket lainnya berasal dari Kabupaten Malang, yaitu Coban Sewu.

Menanggapi keluhan tersebut, Yuli berencana untuk mengumpulkan pengelola Tumpak Sewu dan Grojokan Sewu bersama dengan pihak desa setempat.

"Seharusnya hanya dikenakan satu tiket saja. Jika ke Grojokan Sewu ya hanya itu, atau kalau ke Tumpak Sewu ya hanya satu tiket, tidak boleh dobel."

"Ini akan kami kumpulkan semua dalam waktu dekat," tegas Yuli di Lumajang, Rabu (18/12/2024).

Mengenai penarikan tiket dari Kabupaten Malang, Yuli menyebut, hal tersebut sudah dilarang oleh Dinas PUSDA Provinsi Jawa Timur

"Kalau yang di dasar sungai (tiket Coban Sewu) itu sudah dilarang memang tidak diperkenankan karena menarik tiket di dasar sungai," sebut dia.

Baca juga: Libur Lebaran, Harga Tiket Wisata Sikunir dan Gunung Telomoyo Naik

Yuli berjanji akan segera menyelesaikan masalah yang terjadi di wisata Tumpak Sewu agar para wisatawan dapat menikmati keindahan air terjun dengan nyaman.

"Ini segera kami selesaikan agar pengunjung bisa berwisata dengan nyaman, tidak perlu khawatir untuk datang lagi ke Tumpak Sewu karena hal serupa tidak akan terulang kembali," tutup dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau