SITUBONDO, KOMPAS.com - Jembatan yang menghubungkan Desa Peleyan dan Desa Wonokoyo di Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, roboh pada Sabtu (14/12/2024).
Akibat kejadian ini, warga setempat terpaksa memutar sejauh 1 kilometer untuk dapat melintas.
Baca juga: Hujan Deras di Sukabumi Sebabkan Sebuah Jembatan Ambruk
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Puriyono menjelaskan, jembatan tersebut ambruk akibat hujan lebat dan angin kencang.
"Iya benar, kejadiannya tadi pagi jam 07.00 WIB," ungkapnya.
Baca juga: Jembatan Ambruk di Kepulauan Aru, 44 Orang Terluka Saat Sambut DPRD
Puriyono menambahkan, insiden ini mengganggu aktivitas warga. Bagi mereka yang menggunakan sepeda motor, harus memutar sejauh 1 kilometer.
"Untuk warga yang naik sepeda motor bisa memutar, untuk warga yang jalan kaki bisa lewat sungai ketika sungainya kecil," jelasnya.
Ia juga menginformasikan, intensitas hujan di daerah tersebut cukup tinggi, dengan curah hujan yang bisa terjadi dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Hal ini menyebabkan tanah menjadi gembur dan berpotensi merusak fondasi bangunan.
"Alhamdulillah saat jembatan ambruk tidak ada korban jiwa," tambahnya.
Jembatan yang roboh memiliki panjang 15 meter, tinggi 4 meter, dan lebar 3 meter.
Kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp 125 juta.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang