MALANG, KOMPAS.com - Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Malang mengeluarkan surat keberatan terkait dugaan pencatutan nama organisasi dalam kegiatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut 2, Gunawan HS dan dr. Umar Usman.
Surat keberatan tersebut tercatat dengan Nomor 105/PCMNU/C/XI/2023 dan ditandatangani oleh Pj Ketua, Dra. Hj. Masrifah Hadi, M.Pd, serta Sekretaris, Laily Hidayati.
Dalam keterangan resmi, Sekretaris 1 PC Muslimat NU Kabupaten Malang, Sunarti Supandri, menegaskan, pihaknya keberatan atas pencatutan tersebut, karena kegiatan itu tak pernah terkonfirmasi kepada organisasi mereka.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada Selasa (19/11/2024), Gunawan-Umar Usman menggelar kegiatan bertajuk "Mobilitas Muslimat Langkah Nyata Untuk Masyarakat" di Gedung Bounderland, Kecamatan Pakisaji.
Baca juga: Blusukan di Trenggalek, Khofifah Didampingi Nur Arifin yang Pakai Baju Seragam Muslimat NU
Acara tersebut disertai logo Muslimat NU dan dihadiri oleh ratusan peserta yang mengenakan kostum serba hijau, yang merupakan ciri khas Muslimat NU.
"Kami PC Muslimat NU Kabupaten Malang secara kelembagaan keberatan atas pencatutan itu."
"Apalagi, kegiatan tersebut juga mencatut nama Pembina Muslimat NU, Ibu Nyai Hj. Mudrikah," ungkap Sunarti melalui sambungan telepon, Rabu (20/11/2024).
Sunarti menduga ada pihak-pihak tertentu yang mengerahkan ibu-ibu untuk menghadiri acara tersebut, seolah-olah itu adalah kegiatan resmi Muslimat NU.
"Dalam aturan organisasi Muslimat NU, seluruh kegiatan yang mengatasnamakan Muslimat NU harus berizin dan melakukan kulonuwun terlebih dahulu," kata dia.
Terkait surat keberatan yang telah dikeluarkan, PC Muslimat NU Kabupaten Malang mengaku telah berdiskusi dan mengecam tindakan pencatutan tersebut.
"Kami sudah menyampaikan klarifikasi kepada PCNU Kabupaten Malang, bahwa kami tidak pernah menginstruksikan kader Muslimat NU untuk hadir dalam kegiatan itu," tutur dia.
Baca juga: Temui Muslimat NU dan Aisyiah di Blitar, Khofifah Minta Didoakan Menang Pilkada
Sunarti juga menekankan, mereka berpegang pada sikap Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, selaku Ketua PP Muslimat NU, yang tak pernah memanfaatkan organisasi untuk kepentingan pencalonannya.
"Beliau justru biasanya meminta kader yang mendukungnya untuk menggunakan baju berwarna putih saat hadir dalam kegiatan kampanyenya," kata dia.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai keberpihakan dalam kontestasi Pilkada 2024, Sunarti menegaskan, Muslimat NU secara otomatis mendukung calon dari kader mereka.
"Pada Pilkada Jawa Timur, Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mencalonkan diri, maka otomatis dukungan kita condong ke sana," ujar dia.
"Begitu pula dalam Pilkada Kabupaten Malang, Calon Bupati petahana, HM Sanusi menggandeng Nyai Lathifah Shohib sebagai calon wakilnya, yang merupakan kader Muslimat NU, sehingga dukungan kita juga mengarah ke sana," sambung dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang