Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Paslon Pilkada Malang Raya dan Lumajang Jalani Tes Kesehatan di RSSA

Kompas.com, 29 Agustus 2024, 23:25 WIB
Nugraha Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Proses seleksi calon pemimpin daerah di Malang terus berlanjut. Empat pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah mulai menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Kamis (29/8/2024).

Sub Koordinator Hukum, Humas, dan Ketertiban RSSA Malang, Dony Iryan Vebry Prasetyo, menjelaskan bahwa hari ini empat pasangan calon mengikuti rangkaian tes kesehatan.

"Hari ini, empat pasangan calon, yang terdiri dari dua pasang dari Kota Malang, satu pasang dari Kabupaten Malang, dan satu pasangan dari Kabupaten Lumajang, menjalani berbagai pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kesehatan mereka memenuhi syarat sebagai calon pemimpin daerah," jelasnya pada Kamis (29/8/2024).

Baca juga: Didukung 11 Parpol, Piter-Daud Daftar Pilkada Keerom

Empat pasangan calon kepala daerah yang dipastikan mengikuti tes kesehatan hari ini adalah Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin dan Anton-Dimyati Ayatulloh dari Kota Malang, Sanusi-Lathifah Shohib dari Kabupaten Malang, serta Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma dari Kabupaten Lumajang.

"Seluruh paslon telah hadir sejak pukul 07.30 WIB untuk menjalani rangkaian tes kesehatan yang diperkirakan selesai pada pukul 15.00 WIB. Tahapan selanjutnya, mereka akan mengikuti tes psikologi besok," ungkapnya.

Dony menjelaskan bahwa setiap pasangan calon menjalani pemeriksaan kesehatan selama dua hari.

Hari pertama difokuskan pada tes kesehatan fisik, sementara hari kedua ditujukan untuk evaluasi psikologis.

"Pemeriksaan kesehatan fisik mencakup berbagai aspek, mulai dari radiologi hingga tes narkoba.Sementara itu, evaluasi psikologis mendalam juga dilakukan untuk menilai kesiapan mental," katanya.

Sebelumnya, RSSA telah menjalin kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari tujuh kabupaten/kota yang menggelar Pilkada.

Kerja sama ini mencakup pemeriksaan kesehatan dan psikologi bagi seluruh pasangan calon. Tujuh KPU tersebut meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, dan Situbondo.

Baca juga: PKS Usung Hidayat-Yasir pada Injury Time Pendaftaran Pilkada Medan

"Mengenai pasangan calon selanjutnya, kami belum dapat memastikan. Namun, berdasarkan data yang kami terima, diperkirakan ada tujuh pasangan calon yang akan mengikuti pemeriksaan," ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa semua hasil tes kesehatan dan psikologi para calon pemimpin akan langsung diberikan ke KPU.

"Sesuai aturan, kami harus serahkan hasil tesnya ke KPU sebelum tanggal 2 September. Kami akan usahakan agar selesai tepat waktu," kata Dony.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau