PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, Jawa Timur, Kholilurrahman dan Sukriyanto, resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pamekasan pada Rabu (28/8/2024).
Sebelum melakukan pendaftaran, pasangan yang dikenal dengan sebutan Kharisma ini menggelar ritual dan deklarasi di kantor Partai Demokrat Pamekasan.
Ritual yang dilaksanakan berupa makan bubur dengan cara suap-suapan bersama istri masing-masing. Kholilurrahman menyuapi istrinya Ummu Roihana. Sementara Sukriyanto menyuapi istrinya Maimonah.
Baca juga: Calon Petahana Pilkada Karawang Targetkan Menang 60 Persen Suara
Ritual makan bubur ini dimaknai sebagai bentuk penyatuan antara keinginan dan cita-cita manusia agar sejalan dengan takdir Tuhan.
"Usaha dalam Pilkada ini merupakan usaha manusia untuk menjemput takdir sebagai pasangan pemimpin," kata Fathor Rahman, Ketua Tim Kemenangan.
Selain ritual makan bubur, acara juga diisi dengan doa bersama yang melibatkan pengurus partai pendukung, ulama, guru ngaji, pemuda, petani, nelayan, dan kaum perempuan. Setelah doa bersama, rombongan menuju kantor KPU Pamekasan untuk mendaftar.
Sebelum tiba di kantor KPU, Paslon Kharisma berjalan kaki sambil membaca salawat bersama warga. Proses pendaftaran berlangsung selama kurang lebih dua jam dan berakhir dengan pengumuman bahwa berkas pendaftaran pasangan Kharisma telah lengkap.
"Setelah kami lakukan penelitian dan pencocokan berkas yang diserahkan, semuanya dinyatakan lengkap," kata Tajul Arifin, Komisioner KPU Pamekasan Divisi Teknis Penyelenggaraan.
Setelah berkas dinyatakan lengkap, Kholilurrahman yang didampingi oleh Sukriyanto menggelar wawancara dengan media.
Kholilurrahman menekankan, jika dirinya dan Sukriyanto terpilih untuk memimpin Pamekasan, maka prioritas pembangunan akan difokuskan dari desa agar tercipta pemerataan.
"Jika pembangunan di desa sudah maju, maka kota secara otomatis akan maju," ujar Kholilurrahman.
Baca juga: Daftar Pilkada Maluku, Murad Ismail Sempat Minta Maaf
Kholilurrahman mengungkapkan keinginannya agar guru ngaji mendapatkan insentif. Menurutnya, insentif ini penting bukan hanya dari segi jumlahnya, tetapi juga sebagai bentuk perhatian dari pemerintah.
"Program yang pernah sukses seperti inseminasi buatan untuk peternak, santunan kematian, dan hiburan yang bermoral akan kami lakukan ke depan," ungkap Kholilurrahman.
Pasangan Kharisma ini diusung oleh Partai Demokrat, Partai Nasdem, PAN, dan Gelora.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang