Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Muktamar VI Dibubarkan Banser, PKB Minta Dilindungi Polda Jatim

Kompas.com, 22 Agustus 2024, 12:49 WIB
Achmad Faizal,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pengurus DPW PKB Jatim mendatangi Kantor Direktorat Intelkam Polda Jatim, Kamis (22/8/2024).

Mereka meminta pengamanan polisi atas kabar rencana pengerahan massa dari Jatim untuk menggagalkan Muktamar PKB VI di Bali, 24-25 Agustus 2024.

Baca juga: 100 Anggota Banser Gresik ke Bali, Tak Terkait Muktamar PKB

Menurut Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah, kabar menyebutkan, akan ada ribuan orang dari berbagai kelompok Gerakan Pemuda Ansor dan Banser yang akan berangkat ke Bali.

"Bahwa ada sekelompok massa Nahdatul Ulama (NU) dari Jatim yang akan menyerbu lokasi untuk menggagalkan Muktamar PKB di Bali," kata dia usai menggelar pertemuan tertutup di ruang Direktorat Intelkam Polda Jatim.

Baca juga: Gaspol! Hari Ini: Orang Ketiga Dibalik PBNU Vs PKB

Dengan alasan itu, dia meminta pihak kepolisian dapat bekerjasama dalam menciptakan suasana yang kondusif di Jatim, jelang digelarnya Muktamar PKB.

"Acara Muktamar PKB ini resmi, formal, dan konstitusional, kami harap dapat berjalan kondusif," sambung dia.

Dia juga berharap, Polda Jatim mengambil tindakan preventif jika muncul indikasi aksi provokatif dari kelompok tertentu yang mengarah kepada upaya menggagalkan Muktamar PKB.

"Alhamdulillah tadi pihak Polda Jatim dalam pertemuan menegaskan siap mengawal Muktamar agar berlangsung tertib," ungkap dia.

Ada 250 bus akan ke Bali

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Korwil IX Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jatim Hasan Bisri membantah adanya agenda pengerahan massa NU ke lokasi Muktamar PKB VI.

"Kebetulan di hari yang sama, kami memang ada kegiatan Apel Kesetiaan kepada PBNU di Bali, tapi lokasinya berbeda," sebut dia.

Dari Jatim, kata Hasan, akan ada 250 bus utusan dari pengurus cabang GP Ansor se-Jatim.

Baca juga: Pansus PBNU: Akan Kita Bersihkan DPP PKB Sesuai Harapan Ulama

Lokasi kegiatan Apel Kesetiaan berada di Padang Galak Denpasar, sementara Muktamar VI PKB berada di kawasan Nusa Dua Bali.

Sebelumnya, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin juga menegaskan, apel itu tak berkaitan langsung dengan Muktamar PKB, tetapi hanya rangkaian acara HUT Kemerdekaan ke-79 RI.

Addin mengatakan, alasan mereka memilih Bali adalah untuk simbol keberagaman.

"Kedua, itu juga ada (rangkaian) ultah kemerdekaan RI, kami apel kebhinekaan dan tasyakuran kemerdekaan di Bali, sekaligus apel kesetiaan terhadap PBNU dan kiai," ucap dia.

Dia menyebut, akan ada 15.000 anggota GP Ansor yang akan ikut dalam apel di Bali ini.

Instruksi apel tersebut telah dikeluarkan GP Ansor kepada Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau