Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Usung Cak Thoriq-Ning Fika di Pilkada Lumajang 2024

Kompas.com, 18 Agustus 2024, 19:29 WIB
Miftahul Huda,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Thoriqul Haq dan Lucita Izza Rafika resmi diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Lumajang 2024.

Rekomendasi B1KWK diserahkan langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat.

Baca juga: Baru Diterima Gerindra di Pilkada Lumajang, Indah-Yudha Klaim 6 Parpol

Pasangan yang akrab disapa Cak Thoriq dan Ning Fika ini jadi yang pertama memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27-29 Agustus 2024.

Baca juga: Pilkada Lumajang, Cak Thoriq Lamar Ning Fika

Sebab, PKB mempunyai 10 kursi atau 20 persen suara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang pada Pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Sebagai informasi, B1KWK adalah surat pernyataan dukungan resmi dari partai politik terhadap pencalonan bakal pasangan calon kepala daerah.

"Saya dan Ning Fika sudah dapat keputusan sebagai calon bupati dan wakil bupati sudah definitif sudah sepasang, dan secara administratif kami sudah bisa mendaftar karena PKB sudah bisa mengusung calon sendiri. Selanjutnya, tinggal menambah partai lain," kata Thoriq melalui sambungan telepon, Minggu (18/8/2024).

Thoriq mengatakan, saat ini baik dirinya dan Fika terus menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya untuk mendapatkan tambahan dukungan.

Termasuk, dari partai asal Ning Fika yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Perihal partai mana lagi yang akan melabuhkan dukungan kepadanya, Thoriq akan mengumumkannya begitu resmi mendapat dukungan.

"Semua masih komunikasi, mekanismenya beda-beda jadi akan kita ikuti semua. Nanti akan kita umumkan kalau sudah resmi ya," jelasnya.

Thoriq mengatakan, dia diberi pesan oleh Cak Imin untuk mengutamakan prinsip kemanusiaan apabila nanti terpilih sebagai bupati Lumajang.

"Pesannya tadi yang ditekankan soal kemanusiaan, supaya nanti kami bisa memimpin dengan adil," jelasnya.

Pantauan Kompas.com melalui siaran langsung Youtube KompasTV, ketiganya sempat berbincang dan bergurau saat rekomendasi diberikan.

Thoriq bercerita, saat menerima rekomendasi dari Cak Imin, dia sekaligus mengenalkan Ning Fika secara langsung kepada Ketua Umum PKB itu.

"Saya kenalkan ini Ning Fika calon wakil bupati saya, orangnya enerjik, masih muda, pintar, cantik juga," ujarnya.

Sementara, Ning Fika mengatakan, dirinya sangat senang dikenalkan oleh Cak Thoriq kepada keluarga besar DPP PKB.

Pada kesempatan itu, Fika juga sempat bergurau dengan Cak Imin dan ditanya alasan mau berpasangan dengan Thoriq.

"Cak imin nanya saya umur berapa? Kok mau bergandengan dengan Cak thoriq? Cak Imin juga titip salam untuk para kiai dan bu nyai di Lumajang," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Kuasa Hukum: Korban Pencabulan Sempat Akan Akhiri Hidup, Namun Justru Diintimidasi Ponpes
Surabaya
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Kapolres Pacitan Ungkap Asal Uang Kakek Tarman yang Bagikan Rp 100.000 ke Tiap Tamu Saat Resepsi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau