Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Parkir Sembarangan, Dishub Surabaya Ancam Gembok dan Bayar Denda

Kompas.com, 20 Juli 2024, 06:18 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya mengancam bakal menggembok kendaraan yang parkir sembarangan. Mereka akan mendapatkan denda saat meminta untuk dibukakan.

Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru mengimbau agar masyarakat selalu menaati aturan parkir. Salah satunya dengan tidak memanfaatkan jasa parkir liar di sejumlah ruang publik.

"Sanksinya, nanti kita gembok seperti di JMP (Jembatan Merah Plaza), itu orang yang melanggar kami gembok dan denda," kata Tundjung, ketika dikonfirmasi, Jumat (20/7/2024).

Baca juga: Detik-detik Bus Shantika Terjun Bebas di Tol Pemalang-Batang, Pengemudi Baru Diganti di Brebes

Nantinya, para pelanggar akan mendapatkan arahan dari petugas Dishub di lokasi untuk membayar denda. Sanksi tersebut akan dikirimkan ke nomor rekening Kas Daerah, melalui Bank Jatim.

Kemudian, pelanggar diharuskan untuk memberikan bukti transfer dendanya ke anggota Dishub. Selanjutnya, petugas baru membukakan gembok yang terpasang di kendaraan.

"Kalau mobil (dendanya) Rp 450.000, terus motor Rp 250.000. Kami melakukan penggembokan sudah sosialisasi berulang kali, kami mengacu Perda (Peraturan Daerah) No. 3 Tahun 2018," jelasnya.

Baca juga: Minta Rp 50.000 dari Pengunjung Kebun Binatang Surabaya, 10 Juru Parkir Liar Ditangkap


Baca juga: Tabrak Tembok, Anggota TNI di Sorong Meninggal Dunia

Keberadaan parkir liar

Lebih lanjut, kata Tundjung, pihaknya masih berupaya untuk menghilangkan parkir liar di sejumlah lokasi.

Dia merasa kesulitan karena para pelaku tidak selalu membuka tempat parkir.

"Saat enggak ada event enggak ada (parkir liar), tapi bgitu ada (event) muncul lah. Kota Lama contohnya, itu sudah disediakan titik parkir di JMP, tapi ketika event banyak muncul," ujarnya.

Oleh karena itu, Tundjung meminta masyarakat untuk parkir di tempat yang disediakan. Hal tersebut juga termasuk sebagai upaya membantu memberantas parkir liar.

"Imbauan untuk pengendara di Kota Lama, jangan nekat parkir di tepi jalan yang terdapat rambu dilarang parkir dan berhenti. Karena Dishub sudah menyediakan lahan parkir di JMP," ucapnya.

Baca juga: Sopir Mengantuk, Avanza Tabrak Pohon di Bantul, 2 Orang Luka-luka

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengevaluasi kinerja Dishub. Dia memberikan sebanyak tiga kali kesempatan anak buahnya untuk menyelesaikan maraknya parkir liar.

Diketahui, Eri sempat memarahi sejumlah petugas Dishub, karena dinilai telah meloloskan praktik juru parkir (jukir) liar, di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7/2024), lalu.

"Saya minta evaluasi, pertama mereka tahu lokasi (parkir liar) tinggal dijaga dan masalahnya selesai," kata Eri, saat ditemui di Balai Kota Surabaya, Selasa (16/7/2024).

Baca juga: Tabrak Mentok, Ibu dan Anak di Bantul Meninggal Dunia

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau