Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pemuda Mabuk Adang Bus di Jombang, Videonya Viral

Kompas.com, 12 Juli 2024, 15:54 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Dua pemuda mabuk dikeroyok oleh warga setelah mengadang bus yang sedang melaju di jalan raya Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ulah kedua pemuda mabuk menghadang bus yang tengah melaju di jalan, terekam dalam video amatir yang dibagikan salah satu penumpang. Video tersebut kemudian menyebar di media sosial.

Baca juga: Viral, Video Balap Liar di Pantura Semarang-Demak hingga Cegat Truk yang Melintas, Ini Kata Polisi

Kejadian berawal dari dua orang yang mengendarai sebuah motor warna hitam, berusaha menyalip bus.

Kedua pemuda yang mengenakan kaus warna hitam itu tampak melemparkan sesuatu ke arah bus, lalu merangsek ke depan bus dan memaksa sopir menghentikan laju kendaraan.

Detik berikutnya, sopir menghentikan bus. Saat bus berhenti, kedua pemuda itu mendekati pintu kemudi lalu berusaha memukul sopir.

Baca juga: Usai Belanja di Pasar, Pria di Kupang Dianiaya 3 Pemuda Mabuk

Namun, mereka diadang oleh kondektur bus hingga terjadi adu jotos di depan bus tersebut.

Selanjutnya, beberapa warga datang ke lokasi untuk melerai dan mengamankan kedua pemuda itu dari amuk massa.

Saat diamankan di depan kantor sebuah lembaga keuangan mikro, kedua pemuda itu tampak berusaha memberontak. 

Dalam tayangan video juga tampak beberapa warga memukul kedua pemuda itu, di tempat saat mereka ditangkap.

Baca juga: Pembukaan Roadshow Bus KPK, Mbak Ita Sebut Pemberantasan Korupsi Jadi Tanggung Jawab Bersama

Saat itu, jumlah massa yang berkumpul lebih banyak dari sebelumnya. Puluhan warga tampak memenuhi sisi kiri dan kanan jalan.

Terlihat pula belasan polisi datang ke lokasi. Kedua pemuda itu diangkut polisi dengan truk dinas lalu dibawa ke Polres Jombang.

Penjelasan polisi

Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin mengungkapkan, peristiwa pemuda mabuk mengadang bus terjadi di jalan raya di wilayah Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Kamis (11/7/2024).

Lokasinya berada di sebelah selatan Kota Jombang dan jalan raya tersebut merupakan jalur utama dari Jombang menuju Kediri. 

Kedua pemuda mabuk tersebut langsung dibawa ke Mapolres Jombang untuk menghindari amuk massa.

Selain membawa kedua pemuda itu, polisi juga membawa sopir dan kondektur bus untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Mabuk Kecubung Berujung Maut di Banjarmasin, 2 Tewas dan 35 Orang Dirawat di RSJ

Di kantor polisi, jelas Kasnasin, dua pemuda dengan didampingi keluarganya, membuat kesepakatan damai dengan sopir dan kondektur bus.

“Kemarin langsung ditangani. Kedua belah pihak memilih untuk menyelesaikan dengan cara kekeluargaan,” saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (12/7/2024).

“Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Jadi penanganan kasusnya tidak dilanjutkan dan kemarin langsung diizinkan pulang,” ungkap Kasnasin.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau