BANYUWANGI, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi masih membuka lebar koalisi dengan berbagai partai politik dalam Pilkada Banyuwangi 2024.
"Banyuwangi masih awang-awang semua. Koalisi belum firm (pasti) pasangannya pun juga belum,” kata Ketua DPC PKB Banyuwangi, KH Abdul Malik Syafaat alias Gus Malik, Minggu (16/6/2024).
Terbukanya kran koalisi tersebut usai nama KH Ali Makki Zaini atau mantan Ketua PCNU Banyuwangi itu mendadak hilang dalam surat rekomendasi bakal calon kepala daerah (Cakada) dari PKB.
Baca juga: Klaim Sepakat Koalisi, PKB Minta Ketua DPC Gerindra Jadi Calon Wakil Bupati Pilkada Demak
PKB sendiri sebelumnya merilis 35 nama yang menjadi kandidat bakal cakada yang akan berlaga di kontestasi Pilkada 2024.
Dari 35 nama, PKB memberikan rekomendasi untuk 10 kandidat yang akan maju pada pilkada di beberapa wilayah di Jawa Timur. Namun dari 10 nama itu, Banyuwangi tak turut serta.
Menurut Gus Malik, rekomendasi akan diberikan oleh partai kepada kandidat yang dinilai matang baik dari sisi elektabilitas, popularitas, pasangan, maupun koalisi.
"Saat ini Banyuwangi dinilai oleh PKB belum memiliki kandidat yang memenuhi kualifikasi tersebut," ungkap Gus Malik.
Baca juga: Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat
Sehingga PKB belum menurunkan rekomendasi nama. Namun diperkirakan pengumuman akan berlangsung Juli 2024.
“Kami harus hati-hati dan taktis karena target kami menang," ucap Gus Malik.
Sebelumnya, PKB telah memberikan rekomendasi sementara kepada KH Ali Makki Zaini atau Gus Makki pada pertengahan Mei 2024. Namun pada akhirnya gugur.
"Rekom sementara itu ibarat surat tugas untuk menaikan popularitas dan elektabilitas," terang Gus Malik.
Sehingga peluang pihak lain untuk menjadikan kendaraan di Pilkada 2024 masih terbuka lebar serta meminta seluruh calon untuk tak berhenti meningkatkan elektabilitas dan popularitas.
"Harus optimis karena peluang masih terbuka. PKB butuh menang, tidak menutup kemungkinan rekom juga jatuh kepada sosok di luar yang mendaftar,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.