KOMPAS.com - Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timr, mengalami erupsi berupa letusan asap setinggi 500 meter pada Minggu (9/6/2024) pukul 20.39 WIB.
Lalu, dari pantauan CCTV, pada pukul 20.20 WIB juga terjadi guguran lava pijar yang turun dari puncak kawah Jonggring Saloko menuju Besuk Kobokan.
Namun demikian, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menjelaskan, status Gunung Semeru masih di Level III atau Siaga.
Baca juga: Gunung Semeru Alami 45 Kali Gempa Letusan dalam 6 Jam
Dilansir dari Antara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, warga masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Kita dapat laporan dari pos pantau di Curah Kobokan terjadi luncuran lava pijar yang mengarah ke Curah Kobokan," kata Yudhi di Lumajang, Minggu (9/6/2024).
Baca juga: Guguran Lava Pijar Gunung Semeru Mengarah ke Besuk Kobokan, Warga Diminta Waspada
"Untuk jarak luncurnya kita tidak terpantau karena tertutup kabut atau awan," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru mencatat ada 102 kali gempa letusan mulai pukul 00.00-18.00 WIB.
(Penulis: Miftahul Huda | Editor: Sari Hardiyanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.