Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Suhu Panas di Surabaya akibat Musim Kemarau dan Sedikit Tutupan Awan

Kompas.com - 05/06/2024, 14:25 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, panas terik yang terjadi di wilayah Surabaya, Jawa Timur, disebabkan oleh iklim yang sudah memasuki musim kemarau. Hal itu diperparah dengan sedikitnya tutupan awan.

Ketua Tim Meteorologi BMKG Juanda Shanas Prayuda mengatakan, suhu panas yang melanda wilayah Surabaya dalam beberapa waktu terakhir masih dalam kategori normal.

"Beberapa hari terakhir suhu maksimum di Surabaya teramati 34-35 derajat celsius. Masih dalam kategori normal," kata Shanas ketika dihubungi melalui telepon, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Teriknya matahari saat siang hari disebut karena Surabaya sudah memasuki musim kemarau. BMKG memprediksi suhu akan semakin panas di bulan Agustus 2024 mendatang.

"Sudah (masuk musim kemarau). Wilayah Surabaya memasuki awal musim kemarau pada akhir April dan diprakirakan puncak musim kemarau pada bulan Agustus," ucapnya.

Selain itu, kata Shanas, Surabaya juga sangat sedikit mendapatkan tutupan awan. Dengan demikian, terik matahari langsung dirasakan masyarakat yang tengah beraktivitas di luar rumah.

"Panas terik dikarenakan sedikitnya tutupan awan," jelasnya.

Baca juga: Suhu Panas di Semarang Mencapai Diprediksi 39 Derajat Celsius pada Jumat, Nomor Dua Setelah Surabaya

Diketahui, berdasarkan data BMKG, Jatim dibagi dalam 74 zona musim (ZOM), yaitu daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan periode musim hujan.

"Awal musim kemarau ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian atau 10 hari kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya," ujarnya.

Dasarian merupakan rentang waktu selama 10 hari. Satu bulan dibagi menjadi tiga dasarian, yaitu dasarian I tanggal 1 sampai dengan 10, dasarian II tanggal 11 sampai dengan 20 dan dasarian III tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.

Dengan demikian, Shanas mengimbau, agar masyakat semakin bijak dalam menggunakan air, serta tidak melakukan aktivitas pembakaran secara sembarangan selama musim kemarau ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita dan Bayi Baru Lahir Ditemukan Tewas di Kamar Kos Sidoarjo

Wanita dan Bayi Baru Lahir Ditemukan Tewas di Kamar Kos Sidoarjo

Surabaya
Balita yang Tewas Terkubur di Samping Rumahnya Pernah Lari ke Tetangga untuk Minta Tolong

Balita yang Tewas Terkubur di Samping Rumahnya Pernah Lari ke Tetangga untuk Minta Tolong

Surabaya
Oknum PNS di Trenggalek Habiskan Rp 1 Juta Per Bulan untuk Judi Online

Oknum PNS di Trenggalek Habiskan Rp 1 Juta Per Bulan untuk Judi Online

Surabaya
Cuaca Ekstrem, Kendaraan Tujuan Bali Tertahan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Cuaca Ekstrem, Kendaraan Tujuan Bali Tertahan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Surabaya
Truk Tangki Pertamina Terbakar di Tol Solo–Ngawi, Api Berasal dari Kampas Rem

Truk Tangki Pertamina Terbakar di Tol Solo–Ngawi, Api Berasal dari Kampas Rem

Surabaya
Mayat Balita Terkubur di Kediri, Tetangga: Orangtuanya Sering Terdengar Cekcok

Mayat Balita Terkubur di Kediri, Tetangga: Orangtuanya Sering Terdengar Cekcok

Surabaya
Pemkot Surabaya Lelang 889 Kendaraan Dinas, Baru Laku 180 Unit

Pemkot Surabaya Lelang 889 Kendaraan Dinas, Baru Laku 180 Unit

Surabaya
Investasi Perikanan Tuna Ditarget Rp 9 Triliun hingga Akhir 2024

Investasi Perikanan Tuna Ditarget Rp 9 Triliun hingga Akhir 2024

Surabaya
Pembunuhan Balita di Kediri Terungkap Berkat Kecurigaan Kakek Korban

Pembunuhan Balita di Kediri Terungkap Berkat Kecurigaan Kakek Korban

Surabaya
Orangtua di Kediri Bunuh Anaknya yang Masih Balita, lalu Menguburnya di Samping Rumah

Orangtua di Kediri Bunuh Anaknya yang Masih Balita, lalu Menguburnya di Samping Rumah

Surabaya
Pantai Sanggar di Tulungagung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Pantai Sanggar di Tulungagung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Surabaya
Residivis dan Pemandu Lagu di Jombang Diringkus Polisi Terkait Kasus Narkoba

Residivis dan Pemandu Lagu di Jombang Diringkus Polisi Terkait Kasus Narkoba

Surabaya
Sering Mengamuk di Rumah Orangtuanya di Tulungagung, WN Malaysia Dipulangkan

Sering Mengamuk di Rumah Orangtuanya di Tulungagung, WN Malaysia Dipulangkan

Surabaya
Meski Tersandung Kasus Judi, Kades di Magetan Tetap Dapat Perpanjangan Masa Jabatan

Meski Tersandung Kasus Judi, Kades di Magetan Tetap Dapat Perpanjangan Masa Jabatan

Surabaya
Kesulitan Biaya Pengobatan, Siswi SMK yang Tertabrak Truk Berharap Dirujuk ke Ngawi

Kesulitan Biaya Pengobatan, Siswi SMK yang Tertabrak Truk Berharap Dirujuk ke Ngawi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com