Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojek "Online" Ludahi Calon Penumpang Wanita, Polisi: Marah Pesanan Dibatalkan

Kompas.com, 18 Maret 2024, 03:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com- Kepolisian Sektor (Polsek) Lowokwaru menjelaskan duduk perkara seorang pengemudi ojek online meludahi calon penumpang wanita di Kota Malang, Jawa Timur.

Kapolsek Lowokwaru Kompol Anton Widodo mengungkap, insiden tersebut terjadi setelah pengemudi ojek online itu marah karena pelanggan membatalkan pesanan. Peristiwa terjadi di sekitar Kampus Universitas Negeri Malang (UM), Jalan Veteran, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (15/3/2024) sore.

Baca juga: Ludahi Calon Penumpang Wanita, Pengemudi Ojek Online di Kota Malang Minta Maaf dan Klarifikasi

Hal itu diketahui usai polisi meminta keterangan pada oknum pengemudi ojek itu pada Sabtu (16/3/2024).

"Kemarahan driver-nya karena dia mendapat order di Universitas Negeri Malang, sudah disampaikan ke penumpangnya untuk tunggu sebentar karena ada macet, karena ada pasar takjil," kata Anton, Minggu (17/3/2024).

Baca juga: Satu dari Dua Pencuri Motor Ojek Online di Area Mal Kelapa Gading Diamankan

Pengemudi tersebut, katanya berupaya menembus kemacetan untuk sampai ke lokasi pelanggan. Namun pelanggan tersebut kemudian membatalkan pesanan.

"Kejebak di Jalan Surabaya, mau sampai UM, di-cancel sama mbaknya," lanjut dia.

Baca juga: Cara ke Benteng Vastenburg di Solo Naik Kereta, Bus, dan Ojek Online

Video viral

Peristiwa pengemudi ojek online meludahi pelanggan wanita itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, seorang pengemudi ojek yang memakai motor Yamaha NMax, memarahi seorang perempuan muda yang mengenakan jaket flanel.

Keduanya tampak terlibat adu mulut. Kemudian pengendara ojek online itu meludah ke arah perempuan muda tersebut.

Tampak pula seorang pengemudi ojek online lain melerai pertengkaran tersebut.

Baca juga: Dishub Mengaku Sering Halau Ojek Ngetem di Depan Stasiun Pasar Minggu, tapi Selalu Balik Lagi

Minta maaf

Anton memastikan tidak ada kekerasan fisik dalam kejadian itu.

Pengemudi ojek online tersebut akhirnya meminta maaf.

"Tidak ada pemukulan. Pengendara ojol tersebut juga sudah membuat video klarifikasi dan meminta maaf kepada perempuan calon penumpangnya itu," kata dia.

Dalam video klarifikasi yang beredar, pengemudi ojek itu mengakui perbuatannya.

Baca juga: Dishub Mengaku Sering Halau Ojek Ngetem di Depan Stasiun Pasar Minggu, tapi Selalu Balik Lagi

"Saya mau klarifikasi terkait video yang tersebar di media sosial. Bahwa iya, memang itu saya dan kejadiannya terjadi pada Jumat (15/3/2024) sekitar pukul 16.30 WIB di gerbang UM (gerbang UM Jalan Veteran)," kata pengemudi ojek dalam video tersebut.

"Saya minta maaf atas kejadian yang membuat masyarakat menjadi resah. Dan saya juga minta maaf terhadap orang-orang yang merasa dirugikan atau menjadi trauma, terutama kepada mbaknya," lanjut dia.

Pengemudi ojek itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Nugraha Perdana), sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Marah Sambil Ludahi Perempuan, Driver Ojek Online di Kota Malang Minta Maaf dan Beri Klarifikasi


Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau