MADIUN, KOMPAS.com - Kepergian Christian Barata Nugroho atau Polo Srimulat menjadi duka mendalam bagi keluarganya di Desa Kertosari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Anak sulung dari sembilan bersaudara ini meninggalkan kesan banyak bagi keluarga semasa hidupnya.
Adik Kandung Polo, Agung Cahyo Wibowo yang ditemui di rumah duka, Kamis (7/3/2024), mengenal sosok kakak pertamanya itu sebagai orang yang kreatif kendati kadang idenya nakal.
“Mas Polo itu selalu memiliki ide meski nakal. Mas Polo juga suka bercanda kepada teman-temanya,” kata Agung.
Baca juga: Tangisan Pecah saat Jenazah Pelawak Polo Srimulat Tiba di Madiun
Agung menuturkan usianya dengan Polo terpaut jauh. Pasalnya Agung merupakan anak kedelapan dari sembilan bersaudara.
Agung mendapatkan kabar kakaknya meninggal dari anak pertama Polo bernama Sebastian sekitar pukul 12.00 WIB kemarin. Sebelum meninggal, Polo memiliki riwayat penyakit radang-radang paru tiga tahun terakhir.
Terakhir Polo mengalami kambuh sakit radang paru-paru hingga dibawa ke salah satu rumah sakit di Bekasi.
“Beliau sakitnya sudah sejak dua atau tiga tahun lalu. Namun seiring waktu dan dilakukan pengobatan sudah dinyatakan sembuh,” tandas Agung.
Ia mengatakan sebelum meninggal dunia, Polo sempat menghubunginya melalui sambungan telepon. Kepadanya, Polo menginginkan pulang ke Madiun untuk mendirikan usaha kecil-kecilan.
“Mas Polo telepon dan menyampaikan ingin pensiun dan tinggal di Madiun. Katanya mau mendirikan usaha kecil-kecilan,” ujar Agung
Terakhir, Polo pernah datang ke rumah yang ditinggali semasa kecilnya satu bulanan yang lalu untuk menghadiri resepsi pernikahan anak mantan Panglima TNI Yudo, di Balerejo, Madiun.
Meski tinggal di kota besar, Polo tak pernah melupakan keluarganya di Madiun. Pelawak Srimulat acapkali menghubungi saudaranya untuk menanyakan kabar keluarga di Madiun.
Polo sebelum meninggal sering membuat konten di sosial media YouTube bersama pelawak lainnya seperti Kadir dan Ribut.
Dimakamkan sekompleks ortu
Jenazah Polo dimakamkan satu komplek dengan kedua orangtua dan keluarga lainnya. Pemakaman itu dilakukan atas dasar permintaan Polo sebelum meninggal dunia.