MALANG, KOMPAS.com - Jajaran Polresta Malang memberikan penjelasan perihal adanya dugaan aksi perundungan dan pemukulan pelajar SMP yang baru-baru ini viral di media sosial.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto menjelaskan, pihaknya tengah menangani persoalan dugaan perundungan dan pemukulan pelajar SMP tersebut.
Aksi pemukulan pelaku terhadap korbannya yang sesama pelajar di salah satu SMP swasta dan disaksikan oleh teman-temannya tersebut terjadi di sebuah jalan di Kecamatan Sukun, Kota Malang pada Jumat (1/3/2024).
Pihaknya telah meminta keterangan dari korban berinisial AUB (14), pelaku NDA (14), dan saksi MA (13).
Ketiganya merupakan teman satu kelas VII di salah satu sekolah di Kecamatan Sukun.
"Korban membenarkan telah terjadi pemukulan yang dilakukan oleh saudara NDA terhadap saudara AUB di TKP yang saat itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu yang bersangkutan akan menunaikan Shalat Jumat," ucap Yudi, Sabtu (2/3/2024).
Baca juga: Alasan Polisi Tidak Menahan Remaja Pengemudi Fortuner yang Tabrak Elf hingga Sebabkan 2 Orang Tewas
Dari keterangan yang didapatkan, korban mengaku dihadang oleh pelaku untuk dimintai klarifikasi karena adanya dugaan tuduhan dari korban bahwa pelaku telah memukul MA (14).
Namun, korban tidak mau menjawab dan terjadi cekcok mulut sehingga pelaku memukul korban.
"Jadi cekcok salah paham saja, bahwa mengklarifikasi pelaku terhadap korban, kalau korban melakukan fitnah terhadap pelaku. Pelaku dituduh telah memukuli atau mem-bully saudara MA," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap apa yang sebenarnya terjadi.
Lantaran, seluruh pihak yang terlibat masih di bawah umur, kasus tersebut akan dilimpahkan ke Unit PPA Polresta Malang Kota.
Korban mengaku dipukul sebanyak dua kali, dan mengalami luka memar di bagian pipi kiri.
Baca juga: Proses Hukum Remaja Pengemudi Fortuner yang Tewaskan 2 Orang di Banjarbaru Tak Dilanjutkan, Mengapa?
Selain itu, pihak sekolah juga telah dimintai keterangan terkait kebenaran pihak-pihaknya apakah benar berasal dari sekolah yang dimaksud atau tidak.
"Dan dari pihak sekolah membenarkan bahwa para korban dan pelaku tersebut adalah siswanya. Langkah selanjutnya dari pihak sekolah akan melakukan evaluasi terhadap siswa - siswa tersebut, khususnya kepada terduga pelaku," katanya.
Sebelumnya, Ketua RT setempat Chandra Seputro mengatakan, para pelajar sempat ditegur oleh warga sekitar dan penghuni rumah kos di lingkungan tersebut. Namun, mereka berpindah lokasi yang letaknya tidak jauh.
"Ada Bu Satria dan 4-5 anak kos yang keluar, ditegur karena ada suara teriak-teriak, tetapi di CCTV tidak ada suaranya, tahunya ada ramai-ramai," katanya.
Warga tidak mengetahui apa penyebab terjadinya pemukulan tersebut.
Chandra mengatakan, peristiwa seperti ini baru sekali terjadi di lingkungan tersebut.
Baca juga: Tabrak 6 Kendaraan Terparkir, Mobil di Solo Ringsek dan Terbalik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.