KOMPAS.com - BBM (14), santri asal Banyuwangi, Jawa Timur, korban pengeroyokan hingga tewas oleh seniornya di pesantren Al Hanifiyah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami luka di separuh badannya.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota, Jawa Timur, mengatakan, hal itu sesuai dengan hasil pemeriksaan sementara oleh dokter yang memeriksanya.
Baca juga: Kasus Kekerasan Santri di Kediri, Polisi Akan Periksa Pengasuh Pesantren
“Pemeriksaan sementara oleh dokter, (lukanya) banyak di separuh tubuh bagian ke atas,” ujar AKBP Bramastyo Priaji seusai rekonstruksi di aula Mapolres, Kamis (29/2/2024).
Adapun luka-luka lainnya termasuk luka bekas sundutan rokok menurutnya masih menunggu hasil visum selanjutnya.
Kekerasan itu dilakukan oleh para tersangka di lingkungan pesantren pada rentang waktu 18, 21, 22 Februari. Lalu korbannya meninggal pada 23 Februari.
Baca juga: Rekonstruksi Santri Dianiaya di Kediri, Pengacara Pelaku Sebut Tidak Ada Adegan Sudutan Rokok
“Dinyatakan meninggal oleh dokter yang memeriksa saat itu pada Jumat pagi,” lanjut kapolres.
Sedangkan motif para tersangka adalah perasaan jengkel dan emosi terhadap sikap dan perilaku korban.
“Ataupun ada hal lain yang membuat salah paham antara senior dan junior di lingkup pesantren,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.