Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kursi Menteri untuk AHY, Pengamat: Beroposisi Memang Berat, Demokrat Terbukti Tak Kuat

Kompas.com - 23/02/2024, 06:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

JATIM, KOMPAS.com- Dilantiknya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional menandakan bergabungnya Partai Demokrat ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah beberapa tahun menjadi oposisi.

Pengamat politik Universitas Jember Dr. M. Iqbal mengemukakan, pelantikan AHY sebagai menteri adalah pemberian hadiah dari Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Andi Mallarangeng Ungkap Ada Andil Prabowo di Baliknya Masuknya Demokrat ke Pemerintah

Hal ini terkait dengan hasil hitung cepat Pilpres 2024 yang membawa unggulnya nama Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Pemberian hadiah kursi menteri itu bisa saja bertujuan dua hal. Pertama agar Partai Demokrat bisa memperkuat komposisi kursi parlemen mengadang bola hak angket Pemilu 2024 yang tengah diwacanakan kubu TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Amin," kata Iqbal di Jember, Kamis (22/2/2024), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Jalan Panjang Demokrat: Lebih dari 9 Tahun Oposisi, Kini Gabung Koalisi Jokowi

Dari oposisi, kini perkuat kabinet

Namun menurut Iqbal, secara komunikasi politik hal itu adalah pesan tamparan politik dari Presiden Jokowi ke Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.

Masuknya AHY, kata dia, menguatkan bukti menangnya pragmatisme di atas idealisme politik. Sebab setelah sembilan tahun menjadi oposisi, kini Demokrat masuk ke koalisi mendukung pasangan calon Prabowo-Gibran.

Baca juga: AHY Optimistis Bisa Lanjutkan Program-program Hadi Tjahjanto

Dahulu, bersama PKS, Partai Demokrat menolak pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi UU. Kini, salah satu tugas pokok Menteri ATR /BPN erat terkait dengan pengadaan tanah yang dibutuhkan proyek strategi nasional (PSN) dalam konteks pelaksanaan UU Cipta Kerja.

"Beroposisi memang berat, Partai Demokrat terbukti tidak kuat. Biarlah rakyat bersama korban konflik agraria saja yang memperjuangkannya," katanya.

Kemudian sebelumnya partai tersebut mengkritik pemerintahan terkait kasus Pulau Rempang.

Baca juga: Tak Hadir di Pelantikan AHY, Yasonna: Saya di Medan

"Setelah resmi jadi Menteri ATR/BPN sudah pasti tugas berat AHY antara lain mengatasi kisruh kompeksitas konflik agraria di tanah Rempang. Kasus konflik agraria tahun 2021 sebanyak 207 kasus dan meningkat 241 kasus tahun 2023 berdasarkan laporan KPA. Posisi dan kinerja AHY sedang diuji," kata dia.

Menurutnya, ada kondisi yang akan merepotkan suasana psikologis AHY. Misal saat dirinya harus melakukan rapat bersana Kepala KSP Moeldoko untuk koordinasi daya dukung sektor pertanahan.

"Menteri AHY harus menghadapi ujian yang tak mudah, setidaknya sampai delapan bulan ke depan sampai akhir pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, AHY yang merupakan ketua umum Partai Demokrat dlantik menjadi Menteri ATR/BPN oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).

Butuh sembilan tahun bagi Partai Demokrat yang sebelumnya opisisi akhirnya bergabung dengan pemerintahan yang berkuasa.

Sumber: Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Pulang dari Taiwan, Seorang Ayah di Tulungagung Bunuh Anak Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com