Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Dukung Prabowo-Gibran, PDI-P Jatim Waspadai Netralitas ASN

Kompas.com - 15/01/2024, 14:41 WIB
Asip Agus Hasani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menilai ada potensi kerawanan penyalahgunaan kekuasaan pada Pilpres 2024 di Jawa Timur.

Ini lantaran Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM DPD PDI-P Jawa Timur, Erma Susanti, mengatakan  pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan terkait tingginya risiko penyelahgunaan kekuasaan itu.

Baca juga: Khofifah: Saya Bersyukur Ada Political Trust dari Partai Pengusung Paslon 2

“Penyalahgunaan kekuasaan yang perlu diwaspadai bisa dalam bentuk pemanfaatan program pemerintah yang dibiayai APBD Jawa Timur untuk kepentingan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran,” kata Erma kepada Kompas.com di sela kegiatan kampanye di Blitar, Senin (15/1/2024).

Selain itu, lanjutnya, patut diwaspadai juga mobilisasi ASN di jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran.

“Untuk ASN di Jawa Timur, netralitasnya kita harus waspadai,” tambahnya.

Karena itu, lanjut Erma, pihaknya akan mendorong Bawaslu lebih intensif melakukan pengawasan demi terlaksananya Pemilu 2024 yang jujur dan adil.

Preferensi Muslimat NU

Dukungan Khofifah yang merupakan Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dinilai akan menyedot suara warga Nahdlatul Ulama (NU) khususnya kaum perempuan (Muslimat NU).

Baca juga: Sandiaga Sebut Khofifah Masih Keluarga PPP meski Dukung Prabowo-Gibran

Namun, kata Erma, di tubuh Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo – Mahfud MD, juga terdapat sejumlah figur perempuan NU.

“Kami punya Mbak Yenny Wahid yang tidak hanya memiliki pengaruh di kalangan Muslimat NU tapi juga kamu muda NU,” tutur Erma yang merupakan mantan aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), organisasi gerakan mahasiswa yang berafiliasi ke NU itu.

Selain Yenny Wahid, tambah Erma, bahkan istri Ganjar Pranowo sendiri, Siti Atikoh Supriyanti, adalah perempuan yang memiliki akar budaya NU yang kuat karena dibesarkan dalam keluarga besar tokoh NU Jawa Tengah.

"Bu Atikoh sendiri adalah cucu tokoh NU Purbalingga (Jawa Tengah). Beliau cucu KH Hisyam A Karim, pendiri Ponpes Riyadus Sholikhin, Purbalingga,” jelas anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI-P itu.

Erma menambahkan, selain faktor figur-figur perempuan NU di pihak pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud, terdapat juga program-program yang diyakini menarik simpati warga Muslimat NU.

Baca juga: Cak Imin Sebut Dukungan Khofifah ke Prabowo-Gibran sebagai Hak Demokrasi

"Kita terus sosialisasi ke akar rumput termasuk basis Muslimat NU di Jawa Timur program-program GAMA (Ganjar-Mahfud) yang menjadi perhatian universal kaum perempuan, yakni masalah kemiskinan, pemberdayaan perempuan, perlindungan dan pendidikan anak, masalah gizi,” ujarnya.

Kata Erma, program-program seputar kesejahteraan keluarga, perempuan dan anak itu telah ada pada 21 program prioritas pasangan Ganjar-Mahfud.

Erma mengklaim program-program tersebut telah terbukti membangkitkan simpati dan dukungan kaum perempuan kepada pasangan capres-cawapres yang diusung PDI-P, Ganjar-Mahfud.

“Pengalaman saya menemui warga dan kaum perempuan, mereka sangat antusias dengan program-program seputar kesejahteraan keluarga yang ada di GAMA,” tutur calon legislatif di Dapil 7 untuk DPRD Jawa Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung, Pemilik Kaldera Terbesar Kedua di Indonesia

Gunung Raung, Pemilik Kaldera Terbesar Kedua di Indonesia

Surabaya
Pantai Bajulmati di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Bajulmati di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

Surabaya
Sidang Anggota Polisi yang Digerebek Anggota TNI Saat Check-in di Kamar Hotel

Sidang Anggota Polisi yang Digerebek Anggota TNI Saat Check-in di Kamar Hotel

Surabaya
Artis Jessica Iskandar Program Bayi Tabung di Surabaya

Artis Jessica Iskandar Program Bayi Tabung di Surabaya

Surabaya
Kelabuhi Warga, Pemilik 'Home Industry' Pil Ekstasi di Surabaya Mengaku Memproduksi Kopi

Kelabuhi Warga, Pemilik "Home Industry" Pil Ekstasi di Surabaya Mengaku Memproduksi Kopi

Surabaya
Rumah Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang yang Ada di Sidoarjo Sepi

Rumah Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang yang Ada di Sidoarjo Sepi

Surabaya
2 Pelajar Tewas dalam Kecelakaan Motor di Jember

2 Pelajar Tewas dalam Kecelakaan Motor di Jember

Surabaya
9 Orang Berebut Tiket Bakal Calon Wakil Bupati dari PDI-P di Pilkada Sumenep, Ada Istri Mantan Bupati dan Jurnalis

9 Orang Berebut Tiket Bakal Calon Wakil Bupati dari PDI-P di Pilkada Sumenep, Ada Istri Mantan Bupati dan Jurnalis

Surabaya
Promosikan Judi Online, Selebgram Tulungagung Ditangkap Polisi

Promosikan Judi Online, Selebgram Tulungagung Ditangkap Polisi

Surabaya
Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Surabaya
'Home Industry' Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

"Home Industry" Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

Surabaya
Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Surabaya
Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Surabaya
Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com