Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Surabaya Terapkan Bayar Parkir Pakai QRIS, Jukir Menolak

Kompas.com - 10/01/2024, 17:22 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sistem pembayaran parkir menggunakan QRIS di Surabaya, mendapatkan tentangan dari sejumlah juru parkir (jukir). Mereka merasa dengan adanya ketentuan itu pendapatanya mengalami penurunan.

Beredar sebuah video, seorang perempuan berpakaian Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya tengah menjelaskan kepada sekelompok orang di depan sebuah minimarket.

Kemudian, seorang pria bertopi merah terlihat emosi kepada sejumlah petugas Dishub Surabaya. Bahkan, beberapa temanya sempat menenangkan, namun lelaki tersebut tetap berteriak.

"Sekilas situasi wingi (kemarin) Senin awan (siang) (8/1/2024) sosialisasi teko (dari) Dishub nang (ke) jukir masalah cara bayar parkir nang (di) sekitar Jalan Tunjungan seng rencanae gae (yang rencananya menggunakan) QRIS," tulis akun @aslisuroboyo.

Baca juga: Batam Tunda Kenaikan Tarif Parkir karena Perlu Sosialisasi

Mengenai hal itu, Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dishub Surabaya, Jeane Mariane Taroreh mengatakan, ketegangan itu bermula saat pihaknya mulai menerapkan pembayaran parkir menggunakan QRIS.

"Kami coba Minggu malam (7/1/2024) dan kemarin Senin ada penolakan untuk penerapan sistem (QRIS) tersebut," kata Jeane, ketika dikonfirmasi melalui pesan, Rabu (10/1/2024).

Jeane menyebut, sekelompok orang yang mengaku berasal dari Paguyuban Jukir Surabaya (PJS) enggan menerapkan sistem QRIS, karena merasa pendapatannya berkurang.

"Untuk yang QRIS kami menerapkan bagi hasil 60 sampai 40 persen. 40 persen itu dibagi, lima persen untuk katar dan 35 persen jukir. Jadi Jukir sudah ada penambahan 15 persen," jelasnya.

"Setelah naik dari 20 persen itu, (Jukir) merasa kurang apabila menerima 35 persen. Misalnya sehari dapat Rp 100.000, berarti dengan Rp 35.000 dan tidak cukup untuk beli beras, itu jawaban mereka," tambahnya.

Akhirnya, kata Jeane, massa meminta agar bisa bertemu dengan Kepala Dishub Surabaya Tunjdung Iswandaru dan Wali Kota Eri Cahyadi untuk menyampaikan keresahannya itu.

"Harapan kami untuk parkir TJU (tepi jalan umum) supaya ada titik temu, formulanya bagaimana selain QRIS, voucher, maupun virtual account," ucapnya.

Baca juga: Minta Rp 50.000 dari Pengunjung Kebun Binatang Surabaya, 10 Juru Parkir Liar Ditangkap

Diketahui, Eri Cahyadi sendiri berusaha menerapkan pembayaran parkir menggunakan QRIS untuk mencegah adanya kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya.

Keputusan itu, kata Eri, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Tujuannya, untuk mencegah petugas Dishub melakukan praktik retribusi parkir tidak sesuai aturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com