Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Koalisi Indonesia Maju sebagai Klubnya Jokowi

Kompas.com, 17 Desember 2023, 20:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut sembilan partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai klub milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Jadi bisa dikatakan kalau klub sepak bola, kita adalah klubnya Pak Joko Widodo,” ucap Prabowo dalam sambutannya di hadapan ribuan relawan dan kader partai pengusung pasangan Prabowo-Gibran di Blitar, Minggu (17/12/2023).

Prabowo mengatakan sebutan klub milik Jokowi didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar parpol di KIM saat ini ada di kabinet.

Baca juga: Yakin Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, TKN Sebut Banten Jadi Lumbung Suara Utama

“Sengaja namanya Indonesia Maju, karena sebagian besar adalah masuk dalam Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.

Prabowo lantas menyebut satu persatu partai politik tersebut, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Prima.

Maka dari itu, Prabowo mengatakan program pertama yang diusungnya adalah melanjutkan semua yang dikerjakan Presiden Jokowi. 

“Program sudah lengkap. Pertama, melanjutkan semua yang telah dibangun atau dirintis oleh Pemerintahan Joko Widodo,” kata dia.

Prabowo mengklaim bahwa semua kebijakan pemerintahan Jokowi dibuat untuk membantu rakyat Indonesia, terutama lapisan paling bawah.

“Semua program itu arahnya untuk menghilangkan kemiskinan dari Republik Indonesia,” ujarnya.

Dia mencontohkan kebijakan hilirisasi di sektor pertambangan dan lainnya yang telah memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi kas negara.

Dari kas negara, ujarnya, pemerintah kemudian menggunakannya untuk membantu rakyat Indonesia, antara lain, melalui beragam bentuk bantuan sosial.

Bukan lawan Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindran itu mengatakan bahwa dia dan Jokowi sebenarnya sudah berkawan untuk waktu yang lama.

Meskipun selama dua kali pemilihan umum presiden, lanjutnya, dirinya berkompetisi dengan Jokowi.

Baca juga: Ziarah ke Makam Bung Karno bersama AHY dan Emil, Prabowo: Kita Hormati Pahlawan

“Dua kali Pilpres, saya lawannya Pak Jokowi. Tapi saya ralat. Bukan lawan, saya pesaing, saya rival, tapi bukan lawan. Karena sesungguhnya dari dulu saya kawannya Pak Jokowi,” ujarnya.

Menurut Prabowo, persaingan dalam pemilu tidak boleh menjadikan para pemimpin saling bermusuhan.

“Inilah. Di Indonesia ini bersaing boleh, bertanding boleh, tapi tidak boleh menjadi musuh atau lawan. Karena semuanya adalah keluarga besar Republik Indonesia,” ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau