BLITAR, KOMPAS.com – Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut sembilan partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai klub milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi bisa dikatakan kalau klub sepak bola, kita adalah klubnya Pak Joko Widodo,” ucap Prabowo dalam sambutannya di hadapan ribuan relawan dan kader partai pengusung pasangan Prabowo-Gibran di Blitar, Minggu (17/12/2023).
Prabowo mengatakan sebutan klub milik Jokowi didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar parpol di KIM saat ini ada di kabinet.
Baca juga: Yakin Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, TKN Sebut Banten Jadi Lumbung Suara Utama
“Sengaja namanya Indonesia Maju, karena sebagian besar adalah masuk dalam Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Prabowo lantas menyebut satu persatu partai politik tersebut, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Gerindra, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Prima.
Maka dari itu, Prabowo mengatakan program pertama yang diusungnya adalah melanjutkan semua yang dikerjakan Presiden Jokowi.
“Program sudah lengkap. Pertama, melanjutkan semua yang telah dibangun atau dirintis oleh Pemerintahan Joko Widodo,” kata dia.
Prabowo mengklaim bahwa semua kebijakan pemerintahan Jokowi dibuat untuk membantu rakyat Indonesia, terutama lapisan paling bawah.
“Semua program itu arahnya untuk menghilangkan kemiskinan dari Republik Indonesia,” ujarnya.
Dia mencontohkan kebijakan hilirisasi di sektor pertambangan dan lainnya yang telah memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi kas negara.
Dari kas negara, ujarnya, pemerintah kemudian menggunakannya untuk membantu rakyat Indonesia, antara lain, melalui beragam bentuk bantuan sosial.
Ketua Umum Partai Gerindran itu mengatakan bahwa dia dan Jokowi sebenarnya sudah berkawan untuk waktu yang lama.
Meskipun selama dua kali pemilihan umum presiden, lanjutnya, dirinya berkompetisi dengan Jokowi.
Baca juga: Ziarah ke Makam Bung Karno bersama AHY dan Emil, Prabowo: Kita Hormati Pahlawan
“Dua kali Pilpres, saya lawannya Pak Jokowi. Tapi saya ralat. Bukan lawan, saya pesaing, saya rival, tapi bukan lawan. Karena sesungguhnya dari dulu saya kawannya Pak Jokowi,” ujarnya.
Menurut Prabowo, persaingan dalam pemilu tidak boleh menjadikan para pemimpin saling bermusuhan.
“Inilah. Di Indonesia ini bersaing boleh, bertanding boleh, tapi tidak boleh menjadi musuh atau lawan. Karena semuanya adalah keluarga besar Republik Indonesia,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.