Polisi Pastikan Tak Ada Penutupan Jalan di Sekitar GBT Saat Piala Dunia U-17

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Imam Sugianto memastikan tidak akan ada penutupan jalan saat berlangsung pertandingan Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang digelar mulai 10 hingga 21 November 2023 mendatang.

Pihaknya hanya akan melalukan rekayasa lalu lintas di sekitar GBT agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas yang mengganggu aktivitas warga sekitar GBT.

"Tidak ada penutupan jalan, bagaimana nanti kegiatan tidak mengganggu aktivitas masyarakat, itu penting," katanya di Mapolda Jatim, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Piala Dunia U17 di Stadion Manahan Solo, 87 CCTV dan 4.258 Personel Disiagakan

Menurutnya, risiko kemacetan perlu diantisipasi saat pergelaran Piala Dunia U-17 di GBT, mengingat hanya ada dua jalan akses menuju ke lokasi yakni dari lepas pintu tol Romokalisari dan dari jalan Raya Benowo.

"Polanya seperti apa nanti kita lihat potensinya saat pelaksanaan, apakah perlu rekayasa lalu lintas atau perlu penambahan lokasi parkir," ujarnya.

Baca juga: Ada 3 Lapis Pengamanan di Pertandingan Piala Dunia U17 Solo

Pihaknya telah menggelar Tactical Floor Game (TFG) Operasi Aman Bacuya 2023 di Gedung Mahameru Polda Jatim pada Rabu pagi.

"Pada TFG tadi, potensi permasalahan dan kerawanan yang akan muncul kita bahas, termasuk solusinya kita pahamkan petugas-petugas lapangan," ujarnya.

Seperti diketahui, Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya ditunjuk sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17.

Tim Piala Dunia U-17 yang akan bertanding di Surabaya adalah Timnas Indonesia, Panama, Ekuador, Maroko, Mali, dan Kanada, serta hasil tim negara yang akan lolos di babak 16 besar.

Pertandingan Piala Dunia U-17 akan digelar pada 10, 13, 16 November 2023 pada babak penyisihan grup, dan 21 November pada babak 16 besar.

Untuk mengamankan event internasional tersebut, sebanyak 3.393 personel gabungan disiagakan.

Kepala Biro Operasional Polda Jatim Kombes Puji Santosa mengatakan, ribuan personel yang diterjunkan ini tak hanya dari Polri, tetapi juga dari TNI, Satpol PP dan beberapa instansi terkait.

Selain itu juga ada 368 tenaga medis dan 8 rumah sakit rujukan yang disediakan selama 24 jam selama event berlangsung.

Delapan rumah sakit tersebut adalah RSUD dr. Soetomo, RSUD BDH Surabaya, RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya, RS National Hospital, RS PHC Surabaya, RS Semen Gresik, RS Mayapada Surabaya serta RS Premiere.