Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unair soal Prabowo Gandeng Gibran: Bisa Untung atau Buntung

Kompas.com - 23/10/2023, 16:33 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pakar politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur mengomentari dipilihnya putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

Menurut Guru Besar Ilmu Politik Unair Profesor Kacung Marijan tersebut, keputusan Prabowo menggandeng Gibran untuk mendampinginya dalam kontestasi Pilpres 2024, penuh ketidakpastian dan sulit diterka.

Baca juga: Pengamat UGM Sebut Terpilihnya Gibran sebagai Cawapres Prabowo Mengonfirmasi Drama Politik yang Terjadi

"Keputusan Koalisi Indonesia Maju mengambil Gibran sebuah gambling, ya bisa untung atau bisa buntung," kata Kacung, saat dihubungi oleh Kompas.com melalui telepon, Senin (23/10/2023).

Prabowo dari awal maju sebagai capres, disebut konsisten melanjutkan program Presiden Joko Widodo. Salah satunya dengan membuat nama koalisinya hampir sama dengan kabinet sekarang.

"Melanjutkan Pak Jokowi disimbolkan dengan nama koalisi, Koalisi Indonesia Maju, seperti nama kabinet (Kabinet Indonesia Maju)," jelasnya.

Baca juga: Prabowo: Rampimnas Gerindra untuk Bulatkan Tekad Usung Gibran Cawapres

Kemudian, Prabowo menggandeng Gibran yang dinilainya sebagai personifikasi Jokowi.

Langkah politik itu, kata dia, dianggap sengaja diambil oleh sang Menteri Pertahanan.

"Ada dua kepentingan, satu Prabowo ada kepentingan elektoral, kedua Jokowi ingin melanjutkan program, pengaruh dan kekuasaanya. Kepentingan saling mendukung," ucapnya.

Untung dan buntung

Menurut Kacung, strategi itu menimbulkan keuntungan dan kerugian bagi Prabowo. Salah satu hal positif yang diterima adalah simbol Jokowi akhirnya melekat pada Koalisi Indonesia Maju.

"Misalnya, tingkat kepuasan publik kepada Pak Jokowi, di sini ada probabilitas mendapatkan untung. mungkin sekitar 20 persen tapi itu tetap keuntungan," jelasnya.

Akan tetapi, Prabowo juga harus siap mengalami kerugian saat memutuskan Gibran sebagai cawapresnya. Sebab, putra sulung Jokowi tersebut memiliki sejumlah kontroversi di masyarakat.

"Gibran mengandung kontroversi, keputusan Mahkamah Konstitusi, sampai sekarang ada perdebatan. Keputusan itu secara prosedural dan substansi benar apa enggak," kata dia.

Baca juga: Gerindra Klaim Gibran Sudah Terima Pinangan Prabowo Jadi Cawapres

Selain itu, kata Kacung, majunya Gibran dalam Pilpres 2024 juga menguatkan pandangan masyarakat pada Politik Dinasti. Sebab, Jokowi terlihat memaksakan anaknya tersebut menjadi cawapres.

Oleh karena itu, benar atau tidaknya keputusan Prabowo ditentukan oleh respons masyarakat. Hal tersebut bakal semakin menguat setelah pasangan tersebut mendaftar ke KPU.

"Dampak positif dan negatif ini masih belum tahu (sejauh mana). Publik yang menilai, itu berpengaruh pada apa yang akan terjadi tiga sampai empat bulan mendatang," tutupnya.

Baca juga: Langkah Gibran Jadi Cawapres: Direstui Jokowi dan Sudah Komunikasi dengan Puan

Untuk diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya, Minggu (22/10/2023).

Hal itu diumumkan setelah semua ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju menggelar rapat di rumah Prabowo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Baru saja Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari delapan partai politik, yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing kita telah berembug secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

Bentangkan Bendera, 2 Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Ditangkap Askar

Surabaya
Sidang Anggota Polisi yang Digerebek Anggota TNI Saat Check-in di Kamar Hotel

Sidang Anggota Polisi yang Digerebek Anggota TNI Saat Check-in di Kamar Hotel

Surabaya
Artis Jessica Iskandar Program Bayi Tabung di Surabaya

Artis Jessica Iskandar Program Bayi Tabung di Surabaya

Surabaya
Kelabuhi Warga, Pemilik 'Home Industry' Pil Ekstasi di Surabaya Mengaku Memproduksi Kopi

Kelabuhi Warga, Pemilik "Home Industry" Pil Ekstasi di Surabaya Mengaku Memproduksi Kopi

Surabaya
Rumah Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang yang Ada di Sidoarjo Sepi

Rumah Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang yang Ada di Sidoarjo Sepi

Surabaya
2 Pelajar Tewas dalam Kecelakaan Motor di Jember

2 Pelajar Tewas dalam Kecelakaan Motor di Jember

Surabaya
9 Orang Berebut Tiket Bakal Calon Wakil Bupati dari PDI-P di Pilkada Sumenep, Ada Istri Mantan Bupati dan Jurnalis

9 Orang Berebut Tiket Bakal Calon Wakil Bupati dari PDI-P di Pilkada Sumenep, Ada Istri Mantan Bupati dan Jurnalis

Surabaya
Promosikan Judi Online, Selebgram Tulungagung Ditangkap Polisi

Promosikan Judi Online, Selebgram Tulungagung Ditangkap Polisi

Surabaya
Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Surabaya
'Home Industry' Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

"Home Industry" Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

Surabaya
Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Surabaya
Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Surabaya
Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Surabaya
Cucu Pendiri NU Lathifah Shohib Daftar Bacalon Bupati Malang ke PKB

Cucu Pendiri NU Lathifah Shohib Daftar Bacalon Bupati Malang ke PKB

Surabaya
34 Anak di Sumenep Terpapar TBC, Pemkab Lakukan Skrining Besar-besaran

34 Anak di Sumenep Terpapar TBC, Pemkab Lakukan Skrining Besar-besaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com