Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Presiden Jokowi pada PM Arab Saudi soal Jemaah Haji Harus Tunggu 47 Tahun, Berujung Penambahan Kuota

Kompas.com - 22/10/2023, 14:14 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Presiden Jokowi bercerita mengenai pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud dan permintaannya mengenai penambahan kuota haji.

Jokowi mengungkapkan, setelah pertemuan itu, pemerintah Arab Saudi akan menambah kuota haji sebanyak 20.000 orang.

Baca juga: Jokowi Umumkan Indonesia Dapat 20.000 Kuota Haji Tambahan untuk 2024

Penambahan kuota jemaah itu berawal ketika Jokowi melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Jumat (20/10/2023). Dia bertemu Perdana Menteri (PM) Arab Saudi Mohammed bin Salman al-Saud.

"Beliau saat itu menyampaikan banyak hal yang berhubungan dengan Indonesia dan Arab Saudi," kata Jokowi, saat menghadiri Apel Hari Santri Nasional 2023 di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2023).

Baca juga: Perluas Layanan Haji dan Umrah, Bank BJB Syariah Tambah Kantor Fungsional di Pangandaran

Kemudian, Jokowi mengaku diajak makan siang bersama oleh Mohammed bin Salman al-Saud.

Selain itu, keduanya juga berbincang terkait hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi, selama ini.

"(Cerita) Paduka Yang Mulia, Indonesia kalau mau haji ada yang nunggu 47 tahun. Kalau bisa yang mulia, ada tambahan kuota haji," jelasnya.

Jokowi pun memohon agar pemerintah Arab Saudi menambah kuota haji untuk jemaah asal Indonesia. Sebab, jumlah masyarakat Tanah Air saat ini mengalami penambahan yang signifikan.

"Mohon kuota haji ditambah sekarang penduduk Indonesia itu sudah 278 juta," ucapnya.

Akhirnya, Mohammed bin Salman al-Saud menyetujui untuk menambah kuota haji sebanyak 20.000 orang pada tahun 2024.

Oleh karena itu, Jokowi mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah mempersiapkan sejumlah surat perjanjian. Agar, waktu tunggu jemaah haji bisa terpangkas sekitar tiga tahun.

"Ini jumlah yang sangat besar sehingga yang nunggu 47 tahun, bisa maju menjadi 45 tahun, ya masih lama tapi paling tidak maju. Tinggal ditindaklanjuti suratnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com