Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Apa Pun yang Kami Lakukan Tak Akan Hapus Duka Keluarga Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 30/09/2023, 15:40 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jelang peringatan satu tahun Tragedi Kanjuruhan, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu keluarga korban.

Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan memberikan bantuan ke keluarga korban yang telah diberikan bahkan sebelum dia menjabat sebagai Ketum PSSI.

Namun, kata dia, hal itu tak bisa menghilangkan duka di hati keluarga yang ditinggalkan.

Baca juga: Gate 13, Tempat Sakral Saksi Bisu Tragedi Kanjuruhan

"Apa pun yang kami lakukan untuk keluarga yang ditinggalkan, tidak pernah menghilangkan kedukaannya,” kata Erick saat berada di Gedung Juang 45, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: Vicky dan Ingatan yang Hilang tentang Tragedi Kanjuruhan...

"Saya rasa pemerintah daerah pada saat peristiwa Kanjuruhan itu, ya Bu Khofifah, Pemkab Malang, pemerintah pusat, sudah mendorong bantuan. Saya sebelum jadi ketua PSSI sudah mendorong bantuan,” jelasnya.

Erick juga mengaku memahami tuntutan keluarga korban terkait proses hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi itu.

 

Untuk kasus hukum peristiwa ini sudah ditangani oleh Mahkamah Agung di tingkat kasasi.

Seperti diketahui, Mahkamah Agung membatalkan vonis bebas dua anggota polisi terdakwa Tragedi Kanjuruhan, yakni eks Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto.

Ketum PSSI, Erick Thohir saat berada di SurabayaKompas.com/Andhi Dwi Ketum PSSI, Erick Thohir saat berada di Surabaya

Berdasarkan amar kasasi, Bambang dan Wahyu akhirnya dijatuhi hukuman pidana masing-masing dua tahun penjara dan dua tahun enam bulan penjara.

“Kalau masalah hukum tentu saya mendorong dan itu kan kemarin sudah ada putusan dari MA yang harus kita pastikan itu terjadi,” jelasnya.

Erick menjanjikan PSSI akan terus melakukan upaya terkait pemulihan keluarga korban. Dia juga menjamin bakal selalu membuka komunikasi.

"Tentu saya prihatin. Kami tetap mendukung perbaikan para korban dengan wilayah yang kami mampui. Kalau ada apa-apa, kita diskusi. Kita harus sama-sama memperbaiki yang udah ada,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Tragedi Kanjuruhan terjadi saat pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Sabtu (1/10/2022).

Peristiwa itu menewaskan 135 orang dan ratusan luka-luka.

Pihak kepolisian menetapkan sejumlah tersangka atas kasus tersebut, yaitu Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris dan Security Officer (SO) Suko Sutrisno.

Kemudian, eks Danki 1 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, eks Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, dan eks Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com