Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Happy Asmara di Trenggalek Ricuh, Polisi Tangkap 11 Orang

Kompas.com, 30 Agustus 2023, 17:23 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Konser Happy Asmara dalam rangka puncak acara peringatan hari jadi ke-829 Kabupaten Tenggalek di Alun-Alun Trenggalek, Jawa Timur sempat ricuh, Selasa (29/8/2023) malam.

Kericuhan merembet ke Jalan Panglima Sudirman Trenggalek. Polisi pun mengamankan 11 orang diduga anggota kelompok perguruan silat dalam kejadian tersebut.

Baca juga: Foto Bareng Ariel NOAH, Happy Asmara: Tempatmu di Sini Pujaanku

Kronologi

Mulanya konser berjalan lancar tanpa gangguan teknis ketika band serta penyanyi pembuka tampil.

Namun sesaat sebelum Happy Asmara manggung, sempat terjadi gangguan teknis pada perangkat sound utama selama lebih dari 15 menit. Hal tersebut membuat penonton mulai ribut.

Dalam situasi tersebut, beberapa kelompok penonton berteriak mengeluarkan kalimat cacian. Bahkan sempat terjadi saling mengejek antarkelompok penenton tertentu.

Baca juga: Fans Denny Caknan dan Happy Asmara Kini Berselisih, Bella Bonita: Saya Tumbalnya

Petugas kemanan dari TNI dan polisi selanjutnya berpaya keras memberi instruksi kepada para penonton agar tidak terpancing keributan. 

Petugas keamanan juga sempat menghalau dan memintapenonton tidak membentangkan bendera kelompok perguruan silat.

"Tolong jangan bentangkan bendera organisasi apa pun (silat). Turunkan itu," teriak salah satu perwira Polres Trenggalek, Selasa (29/8/2023) malam.

Nyanyikan Indonesia Raya

Suasana seketika berubah ketika sekelompok penonton di bagian depan sisi utara panggung mengajak penonton lain menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

Secara serentak, Indonesia Raya pun menggema.

Ketika lagu selesai, belum terlihat tanda-tanda perangkat sound system selesai diperbaiki. Kelompok penonton lainnya lalu menyanyiian lagu Garuda Pancasila.

Tak berselang lama, Happy Asmara pun tampil membawakan lagu. Di tengah penampilan tersebut, sempat kembali terjadi kericuhan penonton.

Kondisi itu bisa dikendalikan oleh aparat.

11 orang ditangkap

Kericuhan di depan panggung rupanya merembet ke Jalan Panglima Sudirman, Trenggalek seusai konser. Orang-orang yang terlibat diduga dari perguruan silat.

Polisi selanjutnya menangkap 11 orang yang terlibat kericuhan, empat di antaranya merupakan warga Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

"Dari peristiwa tersebut, polisi mengamankan 11 orang terduga pelaku, dan kami lakukan pemeriksaan untuk tindak pidanya," ujar Kasatreskrim Trenggalek Iptu Agus Salim melalui sambungan telepon, Rabu (30/8/2023).

Situasi mereda di jalan protokol tersebut mereda, setelah TNI-Polri membubarkan simpatisan kelompok perguruan silat.

Dikawal petugas keamanan, mereka dibawa ke arah selatan mengarah ke Stadion Trenggalek, dan diminta kembali ke wilayah masing-masing.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau