Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawali Surabaya Imbau Warga Tak Tergiur dengan Koperasi Simpan Pinjam Bunga Tinggi

Kompas.com - 22/06/2023, 15:59 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengimbau warga untuk lebih selektif saat ditawari bergabung menjadi anggota koperasi simpan pinjam.

Hal itu disampaikan Armuji merespons kasus penggelapan dana yang dilakukan mantan kepala sekolah SD di Surabaya.

Armuji mengatakan, masyarakat seharusnya tidak mudah tergiur saat ditawari koperasi simpan pinjam dengan bunga tinggi. Bahkan, seharusnya lebih mencurigai.

"Warga Surabaya itu kalau ada koperasi atau simpan pinjam, atau apapun yang kira-kira bunga besar jangan dipercaya, pasti itu penipuan," kata Armuji ketika dihubungi, Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Pria di Surabaya Jadi Korban Begal, Motor Raib, Tangan Terluka, dan Harus Dioperasi

Menurut Armuji, koperasi tersebut bisa saja memenuhi janji memberikan bunga tinggi di awal penerimaan anggota. Namun, uang yang sudah disetorkan lama-kelamaan tidak akan diberikan.

"Mereka bikin daya tarik sementara, agar ada yang menyimpan uangnya, mungkin sekali dua kali lancar, tapi kalau empat kali pasti ribet dan itu sering terjadi," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Penggelapan Dana Koperasi oleh Kepsek dan Solusi dari Wawali Surabaya

Armuji sendiri mendampingi sejumlah guru yang menjadi korban koperasi simpan pinjam milik mantan kepala SD di Surabaya. Total kerugian yang diderita korban mencapai Rp 1,8 miliar.

"Dana koperasi dari uangnya guru SD se-Kecamatan Rungkut. Anggotanya sekitar hampir 180 orang," ucapnya.

"Ada uang korban yang tersimpan di situ Rp 80 juta, Rp 60 juta, Rp 120 juta. Korban sampai ada enam orang yang meninggal, karena begitu ditagih uangnya enggak kembali akhirnya stres," tambah Armuji.

Iksan, pelaku penggelapan uang koperasi itu mengaku menggunakan uang tersebut untuk membangun rumah pribadi, anaknya, hingga saudaranya. Bahkan, dia mendirikan sebuah pasar di kawasan Jalan Wonorejo.

Saat ini, kata Armuji, kasus penggelapan dana koperasi simpan pinjam tersebut sudah diselesaikan. Korban akhirnya diberi kewenangan mengelola pasar yang didirikan dari uang hasil koperasi.

"Tapi harus perjanjian secara hukum, nanti kalau ada masalah segala macam, mereka (korban) bisa dituntut secara hukum, pasarnya sekitar Wonorejo," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com