BOJONEGORO, KOMPAS.com - Semburan lumpur bercampur air kembali muncul di kawasan perbukitan Dusun Kramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Kali ini, semburan lumpur yang berlokasi di areal Petak 172 Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Sukun, Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan Gondang muncul lebih banyak.
Sutikno, warga setempat mengatakan, semburan lumpur bercampur air di lokasi tersebut pernah terjadi pada April 2016 lalu.
Semburan tersebut muncul kembali di lokasi yang sama, namun kali ini dengan jumlah lubang semburan cukup banyak.
Baca juga: Semburan Lumpur Setinggi 50 Meter Terjadi di Ogan Ilir Sumsel, Diduga Akibat Penggalian Sumur Bor
"Ada semburan yang besar itu muncul dari lubang berdiameter 30 sentimeter, selebihnya lubangnya kecil-kecil," kata Sutikno, kepada Kompas.com, Rabu (12/4/2023).
Menurutnya, semburan lumpur bercampur air yang keluar dari lubang-lubang tersebut memiliki bau belerang yang menyengat.
"Ada baunya seperti belerang, dan semburannya mengalir ke sungai di sekitar lokasi," ungkapnya.
Warga setempat merasa khawatir aliran semburan tersebut berdampak buruk pada lahan dan tanaman warga yang berada di sekitar lokasi.
"Volume semburan masih kecil dan belum mempengaruhi debit air sungai. Tapi, kalau tidak cepat ditangani ya khawatir juga," ujarnya.
Sementara itu, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Irawan Darwanto menyatakan, pihaknya akan memastikan ke lapangan terlebih dahulu terkait semburan tersebut.
KPH perlu memastikan semburan yang muncul apakah merupakan semburan dari titik baru, atau dari titik semburan yang pernah terjadi di tahun 2016.
Baca juga: Bledug Kuwu, Fenomena Semburan Lumpur yang Terkait dengan Legenda Aji Saka
“Kita cek ke lapangan dulu ya mas, nanti saya kabari lagi hasilnya,” kata Irawan.
Sebelumnya, petugas Badan Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, juga telah melakukan penelitian pada semburan yang terjadi di desa tersebut pada tahun 2016 lalu.
Hasilnya, sembutran lumpur bercampur air yang berbau tersebut diketahui mengandung gas atau Hidrogen Sulfida (H²S) sebesar 1 Ppm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.