MAGETAN , KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sayidiman Magetan, Jawa Timur menerima rujukan sebanyak 775 balita yang mengalami tengkes atau stunting.
Angka itu adalah akumulasi dari Januari hingga Maret 2023.
Ketua Tim Aksi Cegah Stunting Kabupaten Magetan Rama Anindita mengatakan, angka rujukan ke RSUD Sayyidiman mengalami kenaikan cukup tajam dibandingkan tahun 2022.
Baca juga: Cucunya Alami Stunting, Nenek di Kota Kupang: Kami Tak Pernah Makan Daging, Tak Ada Uang untuk Beli
Dia menduga, hal itu lantaran meningkatnya kesadaran masyarakat pada gejala stunting yang menimpa anak-anak balita mereka.
“Tata laksana poros Posyandu pusat rumah sakit itu sudah direplikasi seluruh kecamatan sehingga semua sadar akan pentingnya penanganan stunting, akhirnya rujukan meningkat tajam,” ujar Rama, Selasa (4/4/2023).
Baca juga: Kisah Beduk di Masjid Berusia Ratusan Tahun di Magetan, Tanda Cinta dari Seorang Santri
Rama Anindita menambahkan, kebanyakan kasus balita stunting yang dirujuk ke RSUD Magetan adalah karena kesulitan memenuhi kebutuhan protein.
Faktor pola asuh orangtua yang salah berpengaruh besar.
“Pola makan yang tidak tepat. Mulai 6 bulan MPAsi pemberiannya hanya karbohidrat dengan sedikit protein, kemudian tidak memenuhi feeding ruler sehingga anak-anak GTM tidak mau makan, penggunaan kental manis sebagai susu itu masih banyak sekali di tempat kita,” imbuh dia.
Menurut dia, upaya penanganan kasus balita stunting di Magetan telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2022 lalu.
Pemerintah menganggarkan Rp 150 juta untuk pembelian susu Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK).
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan tercatat ada 3.000 balita yang mengalami stunting di tahun 2022.
Tahun ini pemerintah daerah KabupatenMagetan menambah anggaran pembelian susu PKMK untuk penanganan stunting sebesar Rp 800 juta.
“Program pemberian susu PKMK pada balita stunting hingga akhir tahun 2022 telah meluluskan 11 balita stunting,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.