Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Nyaris Jadi Korban Penculikan, Ibu di Pamekasan Trauma, Imbau Orangtua Jangan Telat Jemput di Sekolah

Kompas.com, 1 Februari 2023, 18:39 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Azifa Nursela mengaku trauma setelah anaknya nyaris menjadi korban dugaan penculikan.

Sebelumnya, putra Azifa, JAR (7), Siswa SDN Bugih 5 Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim), diduga hampir diculik oleh dua pria misterius di depan Kantor Bupati Pamekasan sewaktu pulang sekolah, Senin (30/1/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.

Akibat trauma yang dialaminya itu, Azifa bahkan tidak membolehkan anaknya masuk sekolah setelah kejadian tersebut.

"Setelah kejadian itu anak saya tidak saya masukkan sekolah karena malamnya langsung melapor ke Polres Pamekasan, takut kecapean juga, karena lama ditanyai oleh penyidik," kata Azifa Nursela, dikutip dari TribunJatim.com, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Heboh Adanya Penculikan Anak di Balikpapan, Kapolresta: Si Anak Mengarang Cerita

Dia pun mengimbau kepada para orangtua agar lebih berhati-hati dan selalu memantau aktivitas anaknya, baik di sekolah maupun ketika bermain di lingkungan sekitar rumah.

Azifa pun menyarankan agar para orangtua yang menjemput anaknya di sekolah selalu mengusahakan untuk tepat waktu.

"Karena maraknya sekarang isu dugaan penculikan anak," tandasnya.

Tanggapan pihak sekolah

Hal senada disampaikan juga oleh pihak sekolah tempat JAR menimba ilmu, SDN Bugih 5 Pamekasan.

Kepala Sekolah SDN Bugih 5 Pamekasan, Eri Iswanti, menyampaikan imbauan kepada para orangtua murid melalui pesan suara yang tersebar di sejumlah grup WhatsApp.

Baca juga: Antisipasi Penculikan Anak, Sekolah di Padang Wajib Punya Satpam

Eri menyarankan agar para orangtua menjemput anaknya di sekolah. Dia pun meminta orangtua untuk memberi kabar kepada wali kelas anaknya bila sekiranya akan datang terlambat.

"Kalau memang dari wali kelas itu belum ada respons, silakan langsung ke saya tidak masalah," ucap Eri, Rabu (1/2/2023).

Dia pun meminta kepada orangtua dan guru agar selalu waspada dan berhati-hati usai adanya dugaan percobaan penculikan kepada salah satu muridnya tersebut.

"Tolong para orangtua agar menasihati putra-putrinya. Kami mohon kerja samanya. Kami akan menjaga sekuat tenaga kami, semaksimal mungkin menjaga putra-putri bapak di sekolah," janjinya.

Sementara itu, untuk orangtua yang anaknya pulang dan pergi ke sekolah dengan menggunakan sepeda, diminta untuk menasihati anaknya agar berhati-hati di jalan raya.

Baca juga: Merebak Isu Penculikan Anak di Kota Pontianak, Polisi Pastikan Hoaks

Jika ada yang mencurigakan atau ada upaya percobaan penculikan, dia menambahkan, orangtua harus menasihati anaknya agar teriak minta tolong.

"Kalau memang tempatnya sepi segera mungkin lari mencari tempat yang ramai," sambung Eri.

"Untuk selebihnya dari sekolah kami mohon kerja samanya juga dengan para orangtua, karena kemungkinan hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi di luar jam sekolah. Semoga kita semua selamat dan anak-anak kita selamat," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau