Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa dari Aremania hingga Bonek di Lumajang untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 04/10/2022, 13:48 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sejumlah pendukung klub sepak bola mulai dari Aremania, Bonek, Viking, The Jak, dan Bledung Semeru, berkumpul di Stadion Semeru Lumajang, Senin (3/9/2022) malam.

Mereka menggelar doa bersama untuk korban tragedi kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Amnesty Internasional Nilai Kapolda Jawa Timur Layak Dicopot

Para pendukung sejumlah klub bola di Tanah Air itu memakai pakaian serba hitam dan membawa lilin. Mereka mengelilingi patung obor bertabur bunga dengan berbagai ucapan belasungkawa.

Dari raut wajahnya, mereka tampak sangat terpukul dan tidak menyangka rekan-rekannya yang biasa berada satu tribun harus meregang nyawa dalam kejadian itu.

Tidak sedikit di antara ribuan orang berduka itu yang meneteskan air mata saat prosesi doa bersama dilantunkan.

Koordinator Aremania Lumajang Sam Ubay tak kuasa menahan tangis saat memimpin doa bersama itu. Suaranya terputus isak tangis saat berbicara.

Ubay yang datang langsung ke Stadion Kanjuruhan dan menyaksikan langsung tragedi sadis itu menceritakan, turunnya suporter ke dalam lapangan itu tidak untuk membuat kerusuhan.

Menurutnya, suporter baru masuk ke lapangan setelah para pemain Persebaya masuk ke ruang ganti. Niatnya, mereka ingin memeluk para pemain Arema dan melangsungkan protes mengapa bisa kalah sebagai bentuk kritik terhadap tim kebanggaannya.

"Itu dalam dunia suporter disebut sebagai pitch invader, tapi yang kita dapat malah dipukuli," kata Ubay di Stadion Semeru Lumajang.


Dalam kesempatan itu, Ubay juga menyampaikan langsung permintaan ribuan suporter kepada Kapolres Lumajang untuk membantu mengusut tuntus kasus tersebut.

Ubay berharap, aparat pengamanan yang saat kejadian tidak arogan dan represif kepada para suporter bisa memberikan kesaksian yang benar kepada penyidik.

"Ada beberapa anggota yang baik, mereka membantu kami menyelamatkan anak-anak, kami harap mereka bisa memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya," tambahnya.

Sementara itu, Bonekmania Lumajang Husein mengaku prihatin atas kejadian itu. Menurutnya, tindakan aparat keamanan menembakkan gas air mata berlebihan.

Padahal, jika saja aparat lebih sabar sedikit, mungkin tidak ada korban jiwa sebanyak ini.

Baca juga: Kompolnas Duga Ada Oknum Petugas Intruksikan Penembakan Gas Air Mata di Luar Prosedur Saat Tragedi Kanjuruhan

"Bonek kemarin pernah seperti itu saat lawan Rans, kita marah kepada manajemen dan turun ke lapangan, tapi pengamanan yang dilakukan di sana sangat baik sehingga tidak sampai ada korban," jelasnya.

Untuk diketahui, tragedi di Kanjuruhan menjadi perhatian dunia Internasional. Sampai saat ini, korban meninggal dunia dikabarkan 125 orang dan ratusan di antaranya mengalami luka ringan hingga berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com