Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kebutuhan Minyak Goreng Curah, Pemkot Malang Minta Lebih Banyak Pasokan

Kompas.com - 29/03/2022, 20:57 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dicabutnya harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan berdampak terhadap kemampuan daya beli masyarakat Kota Malang.

Kepala Diskopindag (Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan) Kota Malang Sailendra mengatakan, masyarakat saat ini cenderung mencari minyak goreng dengan harga murah.

Baca juga: Truk Tangki Minyak Goreng yang Terguling di Ciamis dari Cirebon Hendak Kirim Barang

Untuk saat ini, harga minyak goreng kemasan mencapai Rp 23.000 per liter. Kondisi tersebut berbanding jauh dengan minyak goreng curah yang harganya Rp 14.000 per liter.

"Tapi pada kondisi sekarang pada saat harga minyak goreng kemasan itu sudah tinggi sekali dan minyak goreng curah Rp 14.000, ya pasti produsen UKM dan IKM butuh minyak goreng yang lebih murah untuk menekan ongkos," kata Sailendra saat diwawancarai pada Selasa (29/3/2022).

Menurutnya, stok minyak goreng curah di Kota Malang memang sedikit sebelumnya. Sebab, masyarakat saat itu cenderung membeli minyak goreng kemasan yang harganya belum semahal sekarang.

Sailendra berharap pemerintah pusat dapat menggelontorkan operasi minyak goreng curah dengan jumlah yang banyak. Khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha kecil menengah (UKM) serta industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di sektor makanan.

"Kita harapkan secara rutin ada, kalau kebutuhannya, kemarin-kemarin dikirim tiap minggunya 8.000 liter, itu masih kurang. Kalau harapan saya ya 32.000 liter tiap minggu," katanya.

Diskopindag belum bisa berbuat maksimal untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng curah dalam jangka pendek. Sebab ketersediaan stok hanya bisa bergantung dari pemerintah pusat.

"Masalahnya bukan kita nggak bisa turun langsung, tapi barangnya itu dari mana? Kan dari pusat atau BUMN, seperti Rajawali, PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia)," katanya.

Menurutnya, kondisi ini sangat berdampak bagi UKM dan IKM. Namun Diskopindag Kota Malang berjanji berupaya memenuhi kebutuhan minyak goreng mereka.

"Yang berat itu benar-benar butuh minyak goreng seperti industri keripik dan kerupuk, tapi kalau kue-kue itu kan relatif kebutuhannya sedikit. Nah itu lah yang akan kita dorong dan prioritaskan, seperti itu yang akan kita fasilitasi," ungkapnya.

Sedangkan untuk minyak goreng kemasan, menurutnya, hanya masyarakat yang bisa mengukur kemampuan dan kebutuhan masing-masing.

"Contohnya, sekarang minyak goreng kemasan di Indomaret ada stoknya, cuma harganya mahal, misal dulu bisa beli dua liter, paling sekarang satu liter," katanya.

Disinggung soal distribusi minyak goreng curah yang tidak merata beberapa waktu lalu, Sailendra mengakui terjadi miskomunikasi.

Baca juga: Belasan Ibu-ibu di Jombang Tertipu Penjualan Minyak Goreng Murah, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Namun, Sailendra berjanji mengalokasikan minyak goreng curah kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Pada saat kita menyampaikan ke pedagang yang biasanya nggak jualan minyak goreng juga minta kan, seperti yang biasanya jualan sayur, daging minta juga dan akhirnya terjadi ada miss komunikasi. Tapi ke depan akan kita evaluasi untuk yang membutuhkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

Surabaya
18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

Surabaya
Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Surabaya
Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Surabaya
Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Surabaya
Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Surabaya
Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Surabaya
Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Surabaya
Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Surabaya
Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Surabaya
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Surabaya
Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Surabaya
Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com