KOMPAS.com - Smelter kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, diresmikan pada Kamis (27/6/2024).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, serta plt Direktur Jenderal Minerba Bambang Suswantono mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Arifin Tasrif hadir.
"Hari ini commissioning yang dilanjutkan dengan produksi, dimasukkan konsentrat (tembaga). Diharapkan nanti saat mulai produksi, Bapak Presiden akan meresmikan," ujar Airlangga kepada awak media di Gresik, Kamis.
"Kita tadi juga diberitahu, investasi sudah 3,6 miliar dollar atau Rp 58 triliun. Saat konstruksi menyerap 4.000 tenaga kerja dan nanti saat sudah beroperasi, menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja," sambung Airlangga.
Sementara itu Bahlil menceritakan proses yang harus dilakoni guna mewujudkan smelter kedua PTFI di KEK JIIPE, Kecamatan Manyar.
"Untuk mewujudkan smelter Freeport ini tidak gampang, karena kita lakukan di era pandemi dan berbagai macam dinamika yang kita alami," ucap Bahlil.
Kendati demikian, pemerintah tidak kekurangan akal dengan meminta PTFI yang dipimpin Tony Wenas dan memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), guna membuktikan komitmen mereka untuk berkontribusi memberikan kemajuan bagi Bangsa dan Negara Indonesia.
"Kami berpikir, hilirisasi untuk tembaga sebagai bahan baku untuk baterai (copper foam), mobil listrik itu butuh tembaga, sehingga kami ingin menjadi yang punya bahan baku itu," terangnya.
Baca juga: 2 Menteri Resmikan Smelter Tembaga PT Freeport di Gresik
Sedangkan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas bersyukur, smelter kedua PTFI di Gresik berhasil dirampungan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kementrian ESDM, Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Pemerintah Daerah Gresik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, juga PT BKMS dan Pelindo selaku pemilik area.
"Tembaga itu ke depan akan sangat dibutuhkan oleh dunia. 70 persen tembaga digunakan untuk mengantarkan listrik,.sekarang negara-negara di dunia itu berlomba untuk membuat transisi energi renewble (berkelanjutan)," kata Tony.
Atas dasar tersebut, Tony menilai, langkah yang dipilih Presiden Jokowi dan pemerintah sudah tepat dalam membuat smelter lain di Gresik.
Sebab saat smelter ini sudah beroperasi, maka hasil tambang terutama tembaga akan sangat dibutuhkan oleh dunia.
Baca juga: Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia Mei 2024, Simak Posisi dan Persyaratannya
"Karena begitu selesainya ini, pada saat bersamaan permintaan tembaga meningkat terus dan suplai terbatas sehingga ini adalah waktu yang tepat bagi Indonesia yang akan betul-betul mempercepat melakukan pembentukan ekosistem elektrify foam dan mempercepat tercapainya Indonesia emas," ungkap Bahlil.
Sementara itu Plt Direktur Jenderal Minerba Bambang Suswantono yang hadir mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif mengaku, peresmian pengoperasian smelter Freeport di Gresik menandai dimulainya hilirisasi yang merupakan arahan Pesiden Joko Widodo.
"Mudah-mudahan ini dapat memacu smelter lain, yang dalam waktu dekat akan segera beroperasi," ucap Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.