Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pasar Induk Kota Batu yang Akan Diresmikan Jokowi, Pedagang Mengeluh dan Pengunjung Bingung Pakai Toilet Duduk

Kompas.com - 02/10/2023, 18:44 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Pasar Induk Among Tani di Kota Batu, Jawa Timur mulai beroperasi pada Senin (2/10/2023). Sebagian dari para pedagang sudah mulai berjualan, dan pengunjung berdatangan.

Pedagang jajanan kering, Totok Andritanto (56), mengeluhkan ukuran kios yang dinilainya lebih kecil dibandingkan kondisi pasar sebelumnya. Ukuran dua kiosnya saat ini seluas 2 x 2 meter.

"Ukuran kios kekecilan kalau sekarang. Sebelumnya 3 x 3 meter, dua tempat, sama 2 x 1,5 meter. Di sini dapat 2 x 2 meter, dua tempat. Dipakai semuanya saya pakai dua tempat," kata Totok, Senin (2/10/2023).

Dia juga mengeluhkan barang-barang dagangannya yang tidak boleh ditaruh di depan, atau batasnya tetap di dalam kios.

Baca juga: Baru Beroperasi, Beberapa Keran Air di Pasar Induk Among Tani Kota Batu Hilang

"Jualannya, barang-barang dagangan tidak boleh dikeluarkan. Harusnya ada kelonggaran dikit aturannya," harap Totok.

Dia juga masih khawatir terkait iuran wajib bulanan yang dikenakan kepada para pedagang.

Totok juga ingin bernegosiasi dengan UPT Pasar Induk Among Tani Kota Batu bila nantinya iuran yang ada dirasa memberatkan.

"Ini iuran bulanan abonemen yang punya SK. Belum sampah, air, kebersihan dan lainnya. Dulu ukuran 3 x 3 meter iurannya Rp 65.000 (dua tempat) per bulan. Informasinya, tapi ini belum pasti, sekarang Rp 100.000, ya keberatan. Saya sebenarnya ada lima tempat, berarti per bulan Rp 500.000, berat," katanya.

Sedangkan pedagang daging, Choirul Bakri, menilai, kondisi fisik Pasar Induk Among Tani Kota Batu lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Begitu juga luasan lapak yang diterimanya sama dengan sebelumnya, yakni 2 x 3 meter.

Meski begitu, dia mengeluhkan masih adanya fasilitas yang kurang seperti colokan listrik di lapaknya. Kebutuhan listrik sangat diperlukan untuk menyimpan daging di kulkas.

"Kalau fisik bagus. Cuma fasilitas ada yang kurang terutama listrik colokan, belum ada itu, untuk freezer. Karena daging harus disimpan di freezer, itu kebutuhan utama," katanya.

Untuk kondisi pembeli dagingnya masih sepi karena menurutnya masyarakat masih belum banyak yang tahu bahwa Pasar Induk Among Tani Kota Batu sudah beroperasi. Di hari pertama ini, pembeli dagingnya rata-rata masih pelanggannya.

"Masih banyak yang belum tahu, harapannya masyarakat semakin antusias datang ke pasar dan berwisata," katanya.

Salah satu pengunjung, Ahmad Saiful sengaja membawa istri dan buah hatinya ke Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Mereka penasaran dengan kondisi pasar yang baru dibangun menggunakan dana APBN itu.

"Kondisinya bagus, bersih, nyaman. Tadi keliling ke food court, lihat baju untuk anak-anak, tapi masih banyak yang kosong stan-stannya. Dulu penataan semerawut, kalau cari makan, sekarang lebih nyaman, ajak anak juga enak," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kornas PeTiga Jatim, Kader PPP yang Siap Disanksi karena Dukung Prabowo-Gibran

Kornas PeTiga Jatim, Kader PPP yang Siap Disanksi karena Dukung Prabowo-Gibran

Surabaya
Kesaksian Mantan Wabup Blitar soal Pesawar Pelita Air yang Sempat Batal Terbang karena Candaan Bom

Kesaksian Mantan Wabup Blitar soal Pesawar Pelita Air yang Sempat Batal Terbang karena Candaan Bom

Surabaya
Alasan Pelaku Jual Hasil Rampokan di Jawa Tengah Usai Bunuh Pria di Gresik

Alasan Pelaku Jual Hasil Rampokan di Jawa Tengah Usai Bunuh Pria di Gresik

Surabaya
Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Surabaya
Usut Kematian Mahasiswa Asal Taput, Polresta Denpasar Periksa Pacar Korban di Jakarta

Usut Kematian Mahasiswa Asal Taput, Polresta Denpasar Periksa Pacar Korban di Jakarta

Surabaya
Berawal dari Karyawan Masak Air, Toko Oli dan Bengkel Mobil di Magetan Terbakar

Berawal dari Karyawan Masak Air, Toko Oli dan Bengkel Mobil di Magetan Terbakar

Surabaya
7 dari 8 RPH di Lumajang Belum Bersertifikat Halal

7 dari 8 RPH di Lumajang Belum Bersertifikat Halal

Surabaya
Ketum PSI Kaesang Pangarep Ngacir Ditanya soal Pernyataan Ade Armando

Ketum PSI Kaesang Pangarep Ngacir Ditanya soal Pernyataan Ade Armando

Surabaya
Merasa Diintimidasi, Butet: Aku Kehilangan Kemerdekaan

Merasa Diintimidasi, Butet: Aku Kehilangan Kemerdekaan

Surabaya
Penumpang Bercanda Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Rute Surabaya-Jakarta Terlambat Terbang

Penumpang Bercanda Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Rute Surabaya-Jakarta Terlambat Terbang

Surabaya
KPU Kota Batu Minta Pemkot Batu Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi Ribuan Petugas KPPS

KPU Kota Batu Minta Pemkot Batu Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi Ribuan Petugas KPPS

Surabaya
Seorang Pelajar Perempuan di Trenggalek Tewas dalam Kecelakaan Motor Vs Truk Box

Seorang Pelajar Perempuan di Trenggalek Tewas dalam Kecelakaan Motor Vs Truk Box

Surabaya
Butet Jelaskan Intimidasi Saat Gelar Pertunjukan di Taman Ismail Marzuki

Butet Jelaskan Intimidasi Saat Gelar Pertunjukan di Taman Ismail Marzuki

Surabaya
Sempat Pamit kepada Istri Hendak ke Sawah, Pria di Lamongan Justru Tewas Kesetrum

Sempat Pamit kepada Istri Hendak ke Sawah, Pria di Lamongan Justru Tewas Kesetrum

Surabaya
Mafia Tanah di Surabaya Ditangkap, Tipu 350 Orang dengan Modus Jual Rumah

Mafia Tanah di Surabaya Ditangkap, Tipu 350 Orang dengan Modus Jual Rumah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com