Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkasa Pura II Kembangkan Desa Wisata Berbasis Adat di Banyuwangi

Kompas.com - 11/08/2023, 22:55 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II mengembangkan desa wisata berkelanjutan berbasis adat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebagai awal, pengelola Bandara Internasional Banyuwangi tersebut mengembangkan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

Desa yang kental dengan adat dan budaya suku osingnya itu, menjadi contoh pengembangan keberlanjutan kebangkitan pariwisata di Banyuwangi.

"Ini bagian dari membangkitkan desa wisata untuk terus tumbuh dan bangkit," kata Manager of Operasional, Service, & Maintenance PT Angkasa Pura II Banyuwangi Prananta Sembiring, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Kronologi Eskalator Bandara Juanda Alami Kerusakan, 1 Penumpang Nyaris Jadi Korban, Angkasa Pura Minta Maaf

Pengembangan itu dilakukan dengan memberikan berbagai dukungan sarana dan prasarana di Desa adat Kemiren.

"Tahap awal kami salurkan gerobak UMKM, fasilitas penunjang art shop, lalu beberapa petunjuk papan informasi yang ada di Desa Kemiren," ungkap Prananta.

Tak hanya itu, perluasan promosi dan pemasaran juga dilakukan sehingga dapat mengakselerasi UMKM untuk naik kelas dan memperluas jaringan ke pasar global.

Bandara Banyuwangi juga fokus terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkelanjutan. 


"Ini bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan kami," ujar Prananta.

Menurut Prananta, keberadaan Bandara harus diakui menjadi salah satu faktor penggerak keberlangsungan wisata dan budaya di Banyuwangi.

"Terbukti sejak pandemi Covid-19, okupansi di Bandara Internasional Banyuwangi terus naik. Saat ini sudah naik 85 persen," terang Prananta.

Kasi Pengembangan dan Pengelolaan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Iswanto mengakui kehadiran bandara menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan kunjungan wisata.

"Juga menjadi pendukung pembangunan, baik sektoral maupun regional. Termasuk di desa tentunya," ucap Iswanto.

Baca juga: Terjatuh dari Atas Kabin Truk, Buruh Bongkar Muat Pupuk di Banyuwangi Tewas

Sementara itu Kepala Desa Kemiren, Mohammad Arifin mengaku, bersyukur wilayahnya menjadi salah satu desa untuk pengembangan wisata berkelanjutan.

"Terima kasih, mungkin ini juga bagian dari ikhtiar masyarakat desa adat kami, yang memang masih terus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan adat istiadat," kata Arifin.

Dirinya berharap, seluruh masyarakat Banyuwangi dapat menjaga aset bersama untuk kelestarian lingkungan dan alam. Termasuk nilai nilai budaya peninggalan leluhur.

"Jati diri kita disitu. Jadi mari kita pegang teguh adat istiadat kita, untuk anak cucu agar tetap bisa lestari dan sejahtera," tandas Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com